Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bripda Nina, Polisi "Cantik" Andalan Tim Gegana

Kompas.com - 08/03/2016, 07:01 WIB
Daspriani Y Zamzami

Penulis


Memperingati Hari Perempuan Internasional setiap tanggal 8 Maret, Redaksi Kompas.com menayangkan beberapa artikel yang mengangkat kisah-kisah inspiratif perempuan dari berbagai wilayah Indonesia.


BANDA ACEH, KOMPAS.com — Bunyi kokangan senjata laras panjang jenis Steyr AUG menyeruak. Tak lama kemudian, bunyi letusan pun menggema. Dua laki-laki jatuh tak berdaya. Beberapa personel tim anti-anarkistis langsung menyergap.

Enam personel Detasemen Gegana, Brimob Polda Aceh, ini tengah menyelesaikan latihan dan simulasi menghadapi gerakan massa yang anarkistis.

Dalam latihan, mereka berseragam lengkap plus helm baja. Ada hal yang tak terduga di balik kostum gagah nan maskulin itu. Personelnya adalah para perempuan.

Satu di antaranya adalah Bripda Nina Oktoviana.

Sejak menjadi personel di Detasemen Gegana, Brimob Polda Aceh, Bripda Nina langsung mencuri perhatian. Pasalnya, tak banyak kaum hawa melirik profesi yang membutuhkan ketahanan fisik luar biasa.

Namun, kekagumannya yang besar terhadap sosok personel Brimob berseragam lengkap membuat Nina memutuskan untuk memilih menjadi polisi dengan kompetensi khusus ini.

“Profesi ini sangat menantang bagi saya. Dulu tahun 2003, saat kondisi Aceh bergolak, saya melihat banyak personel Brimob berjaga-jaga di desa kami. Bagi saya, tugas mereka sangat menantang saat itu, antara hidup dan mati, dan saya berpikir ingin bisa juga seperti itu,” tutur Nina saat ditemui Kompas.com setelah berlatih di Markas Detasemen Gegana Brimob Polda Aceh, Senin (7/3/2016).

KOMPAS.com/Daspriani Y Zamzami Bripda Nina Oktoviana bersama tim anti teror usai menjalani simulasi anti teror yang dilaksanakan di Banda Aceh.

Perempuan yang gemar dengan hal-hal menantang ini pun kemudian menantang dirinya untuk memilih profesi yang biasa digeluti laki-laki.

Setelah tamat dari Sekolah Menengah Kejuruan Penerbangan (SMK Penerbangan) di Banda Aceh, perempuan asal Samahani, Kabupaten Aceh Besar, ini memilih sekolah polwan daripada sekolah pilot. Pasca-lulus dari Sekolah Polisi Wanita tahun 2013, Nina langsung memilih Satuan Brimob dengan spesifikasi Gegana di jajaran Polda Aceh.

“Saya yang memilih sendiri dan banyak orang kaget saat itu, dan banyak juga orang yang mengatakan macam-macam, seperti profesi itu tidak cocok untuk perempuan. Tetapi, saya ingin membuktikan kalau itu semua tidak benar,” ujar perempuan dengan alis mata tebal ini.

Nina resmi menjadi polwan sejak Januari 2014 dan bertugas di Polda Aceh. Sejak itulah, sosoknya kerap diperbincangkan.

Sejak resmi menjadi polwan, dia tertantang berkiprah bersama pasukan khusus polisi. Hampir setengah tahun masa orientasi di Mapolda Aceh, alumnus SMK Negeri Penerbangan Banda Aceh tersebut mengajukan permohonan mutasi ke satuan Brimobda.

''Saya bercita-cita menjadi anggota Korps Brimob karena senang tantangan dalam pasukan. Bagi saya, semua ilmu di sini berbeda dari ilmu kepolisian secara umum, dan ini yang membuat saya tertarik dan tertantang di sini'," katanya.

"Cantik"

Dara yang kini berusia 23 tahun itu pun kerap dipuji karena kecantikannya. Fotonya kerap diperbincangkan di dunia maya. Banyak orang yang tak menyangka bahwa dia adalah anggota Gegana.

Namun, kecantikan fisik tak membuatnya terbuai. Baginya, cantik bukan soal penampilan fisik semata. Dia terus berusaha agar kemampuan dan keahliannya sama dengan rekan-rekan pria di timnya. Bripda Nina memegang teguh prinsip tak pernah berhenti belajar.

Bripda Nina juga berupaya menerapkan nilai-nilai agama Islam di tengah lingkungan kerja yang penuh tantangan. Dia selalu mengenakan hijab baik saat bertugas maupun berlatih.

Polwan yang menjalani gemblengan di Pusat Pendidikan Korps Brimob Watukosek, Gempol, Pasuruan, itu adalah satu-satunya siswa yang mengenakan hijab di antara total 18 siswi polwan saat itu.

Menginspirasi

Langkah hidup Nina pun menginspirasi sejumlah lulusan polwan di Aceh. Tahun 2015, sebanyak enam personel lulusan sekolah polwan di Aceh memutuskan untuk mengikuti jejak Bripda Nina. Mutia Oktavida (19) dan Siti Habibah (23), misalnya. Pasca-lulus menjadi polwan, keduanya juga memutuskan memilih Satuan Brimob untuk meneruskan karier mereka.

“Saya memang terinspirasi oleh senior Nina, saya pun ingin menunjukkan kalau perempuan juga bisa berada di lingkungan profesi yang keras, dan bisa menjadi yang terbaik. Mudah-mudahan selepas masa orientasi dan magang ini, kami bisa lolos di sini,” ujar Mutia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com