Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Abah Lagi Tidur di Surga, Nak..."

Kompas.com - 07/03/2016, 14:52 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang perempuan berkerudung ungu tampak duduk diam di kantor Jasa Raharja Banyuwangi. Sesekali dia mengusap air mata. Perempuan tersebut adalah Yudha Tria Nurvita (36), istri almarhum Puji Purnomo, Mualim 2 KMP Rafelia 2 yang ditemukan tewas di dalam bangkai kapal.

Wajahnya terlihat kelelahan dan sesekali membetulkan letak jilbabnya.

Kepada Kompas.com, Senin (7/3/2016), ia mengaku kelelahan karena banyak tamu yang berkunjung ke rumahnya untuk mengucapkan belasungkawa.

"Ini tadi dijemput sama orang Jasa Raharja untuk tanda tangan penerimaan asuransi," jelasnya dengan suara pelan.

Perempuan dua anak tersebut bercerita tidak mendapatkan firasat apa-apa sebelum suaminya meninggal. Hanya saja, pada Kamis (3/3/2016) malam, suaminya tampak lesu dan tidur lebih awal. Bahkan, sore hari suaminya membatalkan untuk ikut lomba burung.

"Saya sempat mau bangunkan dia untuk beli susu anaknya yang habis. Tapi saat lihat tidur saya enggak tega, sepertinya kelelahan sekali," jelasnya sambil terisak.

Bahkan saat sore, Yudha sempat heran karena suaminya makan sangat sedikit, berbeda dengan sehari-harinya.

Dia dan suami mempunyai kebiasaan makan sepiring berdua. Yudha mengaku pertemuan terakhir dengan suaminya pada Jumat pagi saat Puji berangkat kerja.

Sekitar jam 12 siang, dia menerima pesan via BBM dari suaminya yang mengatakan baru akan pulang sabtu siang karena ada perubahan jadwal.

"Ternyata suami saya benar-benar pulang karena ditemukan meninggal Sabtu siang," jelasnya sambil mengusap air mata.

Di mata perempuan kelahiran Banyuwangi tersebut, Puji adalah sosok yang bertanggung jawab dan humoris.

Dia juga sangat dekat dengan kedua anaknya, yaitu Safira Rizki Ramadhani (4,5) dan Ahmad Khoirus Zamani (19 bulan).

Saat ini, Yudha mengaku kesulitan menjelaskan tentang kematian suaminya kepada anaknya yang paling tua. "Anak saya sempat tanya, Abah kok enggak bangun-bangun. Saya hanya bisa jawab, Abah lagi tidur di surga," jelasnya.

Lelaki kelahiran 31 Juli 1985 tersebut, menurut Yudha, baru 2 bulan bekerja di Rafelia 2 dan dikenal sebagai sosok yang tegas dan berkomitmen saat bekerja. Sebelumnya dia bekerja sebagai nakhoda di operator kapal lain.

Total hampir 12 tahun Puji "lalu lalang" di Selat Bali. "Dia hafal jalur di Selat Bali karena tugas di sana sejak masih magang. Kadang saya masih tidak percaya jika Abah menjadi korban," ungkapnya.

Yudha pernah mendapatkan cerita saat menakhodai kapal, suaminya sempat "balik kanan" karena kondisi kapal tidak layak jalan.

"Buat dia, tanggung jawab kepada penumpang di atas segalanya. Saya bangga menjadi istrinya," katanya.

Adapun uang asuransi sebesar Rp 100 juta, menurut Yudha, akan disimpan sebagai tabungan untuk pendidikan kedua anaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com