Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Bebas Tayangan TV dan Radio Saat Nyepi, Diharapkan Kurangi Polusi Suara

Kompas.com - 06/03/2016, 11:23 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com — Pada pelaksanaan perayaan hari suci Nyepi yang jatuh pada Rabu 9 Maret 2016 mendatang, masyarakat Bali tidak akan menikmati tayangan televisi dan radio, baik nasional maupun lokal.

Kebijakan ini sudah diterapkan sejak beberapa tahun lalu untuk menghormati umat Hindu dalam menjalankan Brata Penyepian.

Komisioner Bidang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Bali, I Nengah Mutiara, menyampaikan bahwa berhentinya sementara tayangan televisi dan radio saat Nyepi juga salah satu alternatif upaya mengurangi terjadinya polusi suara dalam satu hari.

"Seperti biasa, setiap satu tahun sekali (saat Nyepi) lembaga penyiaran di Bali, baik radio maupun televisi, menghentikan seluruh operasional siarannya satu hari penuh," kata I Nengah Muliarta, Denpasar, minggu (6/3/2016).

Muliarta mengistilahkan sebagai Nyepi Suara. Nyepi suara pada saat perayaan hari suci Nyepi dilakukan sebagai komitmen untuk menghormati masyarakat Hindu di Bali yang menghentikan semua aktivitas selama satu hari penuh.

"Selain menghormati umat Hindu di Bali, Nyepi siaran tidak hanya mengurangi polusi suara, tetapi juga menghemat penggunaan energi dan mengurangi emisi," tuturnya.

Dia menambahkan bahwa Nyepi bagi masyarakat Bali memiliki arti hening dan sepi. Pada saat masyarakat Hindu melaksanakan Nyepi, tidak ada suara, kecuali suara burung, hewan, maupun desakan angin yang tentunya alamiah.

Dengan dihentikan tayangan televisi dan radio selama 24 jam, lembaga penyiaran di Bali turut serta mewujudkan kepentingan masyarakat setempat.

Meniadakan kebisingan tentu saja sejak dengan konsep pelaksanaan Nyepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com