Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Kapal Tenggelam, Bupati Anas Minta KNKT Turun ke Banyuwangi

Kompas.com - 05/03/2016, 07:44 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta agar Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun ke Banyuwangi terkait tenggelamnya Kapal Motor Penumpang Rafelia II yang tenggelam di Selat Bali, Jumat (4/3/2016).

Kepada Kompas.com, Bupati yang baru dilantik pada pertengahan Februari 2016 lalu tersebut mengatakan, harus ada kejelasan penyebab tenggelamnya kapal yang mengangkut puluhan kendaran roda empat tersebut.

"Dengan KNKT datang ini akan menghentikan spekulasi penyebab tenggelamnya kapal dan mengurangi kekhawatiran masyarakat," jelas Bupati Anas.

Ia juga menekankan, kejelasan ini penting karena iklim investasi di Banyuwangi cukup baik dan penyeberangan Bali dan Banyuwangi cukup padat.

Saat ini, menurut dia, yang terpenting adalah mencari korban yang masih belum ditemukan yang jumlahnya kemungkinan empat orang.

Dia juga meminta agar pihak perusahaan kapal yang beroperasi memeriksa kelayakan kapal yang digunakan untuk mengurangi kecelakaan di perairan Selai Bali.

Pemkab Banyuwangi, menurut Anas, juga akan membantu pengobatan para korban yang saat ini dirawat di dua rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Islam dan RSUD Blambangan serta akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk pemulangan penumpang yang bukan asal Banyuwangi.

"Mau warga Banyuwangi, warga Bali atau warga lain semua harus mendapatkan pelayanan yang sama. Yang luar kota akan kita bantu pemulangan dengan koordinasi dengan daerah asal," jelas Bupati Anas.

Kapal Motor Penumpang Rafelia bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk menuju pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Setelah 30 menit berlayar, kapal miring lalu tenggelam.

Dalam manifes disebutkan ada 25 kendaraan roda empat dan truk pengangkut barang. Sedangkan penumpang pejalan kaki sebanyak 18 orang.

Namun saat dievakuasi ada 76 penumpang dalam kapal tersebut yang selamat dan 10 orang dirawat di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com