Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Punya Laboratorium, Limbah Freeport Akan Dianalisa

Kompas.com - 03/03/2016, 07:27 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Provinsi Papua Rabu (2/3/2016), resmi memiliki sarana laboratorium untuk pengujian sampel-sampel di bidang lingkungan. Kehadiran laboratorium ini diharapkan akan menjadi salah untuk pengurusan analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dalam kegiatan penambangan emas oleh PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika.

Peresmian sarana seluas 949 meter persegi dihadiri oleh Sekretaris Daerah Pemprov Papua Hery Dosinaen. Pembangunan tempat ini memakan anggaran hingga Rp 14 miliar.

Hery saat ditemui seusai peresmian laboratorium mengatakan, Gubernur Papua Lukas Enembe telah meminta kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) untuk mempersiapkan pengelolaan limbah Freeport menjadi wewenang pemerintah daerah.

"Selama ini kewenangan untuk pengelolaan limbah berada di pemerintah pusat. Kami menginginkan tak hanya pihak-pihak tertentu saja yang terlibat dalam kegiatan ini," kata Hery.

Ia pun menyatakan, segala kegiatan pembangunan di Papua baik melibatkan lembaga pemerintah maupun swasta harus memiliki rekomendasi dari laboratorium milik BLH Papua.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran laboratorium ini bisa mendatangkan kontribusi untuk pendapatan asli daerah," tambahnya.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Noak Kapisa mengakui pengurusan dokumen ijin AMDAL untuk PT Freeport langsung ditangani pemerintah pusat.

"Selama ini kami hanya melakukan pengujian sampel lingkungan di beberapa lokasi saja di Mimika. Namun, pengujian sampel untuk lokasi yang masuk dalam kontrak karya Freeport menjadi kewenangan pusat," ungkap Noak.

Berdasarkan data dari BLH Papua, laboratorium memiliki sejumlah pelayanan, yakni analisis kualitas air, meliputi air tawar, air laut dan air limbah.

Analisis kualitas udara meliputi kualitas udara ambien, uji emisi sumber bergerak dan sumber tidak bergerak. Analisi biologi/biota perairan serta analisis kualitas tanah dan bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com