Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

87 Siswa Keracunan Cokelat Kedaluwarsa

Kompas.com - 02/03/2016, 12:41 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

MEMPAWAH, KOMPAS.com – Sebanyak 87 siswa SD Negeri 10 Sungai Nipah, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, keracunan setelah mengonsumsi cokelat batang, Selasa (1/3/2016). Cokelat yang dibeli dari salah satu siswa tersebut diduga telah kedaluwarsa.

Guru SD Negeri 10, Jamilah, mengatakan bahwa kejadian tersebut berawal saat siswa sedang istirahat jam pelajaran sekitar pukul 08.45 WIB. Saat itulah, seorang siswa menjual cokelat kepada teman-temannya.

"Ada siswa yang jual cokelat di sekolah dan mereka membeli cokelat itu," kata Jamilah.

Setelah memakan cokelat itu, delapan siswa mulai merasakan sakit perut, pusing, dan muntah-muntah. Mereka kemudian diantar ke puskesmas terdekat.

Tak lama kemudian, siswa lain yang memakan cokelat yang sama juga mengeluh sakit perut dan pusing. Petugas medis dari puskesmas kemudian menjemput para siswa di sekolah untuk memberikan perawatan.

"Awalnya hanya delapan siswa, namun semakin bertambah hingga sekitar 87 siswa yang mengalami keracunan karena cokelat itu," kata Jamilah.

Kepala Puskesmas Kecamatan Siantan Sri Lestari mengatakan, petugas medis langsung menangani para siswa dengan memberikan infus dan oksigen kepada siswa-siswi yang keracunan tersebut.

"Keluhan yang mereka rasakan seperti pusing, mual dan muntah. Fisiknya lemah sehingga kami berikan infus dan oksigen. Untuk penanganan awalnya mereka langsung ditangani oleh dokter," jelas Sri Lestari.

Setelah mendapat perawatan, sejumlah siswa ada yang sudah diperbolehkan untuk pulang.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com dari bungkus cokelat itu, masa kedaluwarsanya telah lewat. Ada yang kedaluwarsa pada 2012, ada pula 2014.

Kepala Polsek Siantan Iptu Hardik mengatakan, cokelat itu didapat dari gudang penyimpanan di Sungai Nipah. Pemilik gudang kerap memusnahkan makanan yang tidak layak konsumsi dengan cara membakarnya.

Cokelat kedaluwarsa itu diduga tidak ikut terbakar dan diambil oleh anak-anak yang lewat di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com