Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Oknum Sengaja Picu Konflik di Wamena

Kompas.com - 02/03/2016, 06:17 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Hadirnya surat larangan pembangunan Masjid Baiturahman di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, teryata dipicu pesan berantai yang disebarkan sekelompok oknum yang tak bertanggung jawab melalui telepon seluler.

Pesan itu telah disebar kepada para tokoh agama sejak tanggal 17 Februari 2016. Fakta ini terungkap dalam rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Papua dan Kabupaten Jayawijaya beserta para tokoh agama di Markas Polda Papua , Kota Jayapura, Selasa (1/3/2016).

Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Papua Lukas Enembe, Kapolda Papua Insepktur Jenderal Paulus Waterpauw, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian, dan Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo.

Lukas dalam sambutannya menyatakan, seluruh warga di Jayawijaya tak boleh terprovokasi dengan dengan adanya isu terkait pembangunan tempat ibadah.

"Papua adalah tanah damai walaupun memiliki potensi rawan konflik. Sebab, kemajemukan antar suku di sini yang kompleks. Namun, tak boleh lagi ada kasus yang pernah terjadi di Tolikara," kata Enembe.

Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Jayawijaya Alex Mauri mengungkapkan, dirinya mendapatkan pesan yang mengatakan pembangunan menara Masjid Baturrahman mencapai 70 meter dan tinggi gedung mencapai empat lantai. Hal inilah yang memicu adanya tuntutan pencabutan ijin mendirikan bangunan dari sejumlah kelompok masyarakat.

"Sebenarnya panjang menara hanyalah 20 meter dan tinggi bangunan masjid hanyalah dua lantai saja. Namun, adanya pesan tersebut sehingga memancing reaksi dari sejumlah pihak," ungkap Alex.

Sementara itu Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo berpendapat, adanya pesan via telepon seluler terkait pembangunan yang sengaja memicu keretakan umat beragama di Papua khususnya Jayawijaya .

"Saya yakin ada sekelompok oknum yang sengaja mengacaukan keamanan di Papua menggunakan isu agama. Kami akan berkoordinasi dengan seluruh tokoh agama untuk mengantisipasi masalah ini," kata Wempi.

Ia pun menambahkan, dirinya akan memberikan solusi da lam pertemuan bersama seluruh tokoh agama pada Kamis (3/3/2016) ini.

"Sebenarnya hanyalah renovasi masjid. Sebab, tak ada pemindahan ke lokasi baru. Saya telah berkoordinasi dengan pihak DPRD dan TNI Polri sebelum mengeluarkan putusan terkait masalah ini," tambahnya.

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menyatakan telah ada kesepakatan damai antara para tokoh agama di Wamena. Selain itu, lanjut Paulus, pihaknya akan menyelidiki oknum-oknum yang t elah menyebarkan isu tersebut.

"Intinya, telah tercapai tiga kesepakatan dalam pertemuan ini. Salah satu poin dalam kesepakatan ini adalah para tokoh agama mengangap masalah di Wamena telah usai karena hanyalah isu yang disebarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tegas Paulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com