Bupati Kulon Progo: Saya Ikut Politik Bukan untuk Berebut Kekuasaan

Namun, ia berkomitmen tetap akan memberikan pelayanan kepada masyarakat meskipun ke depannya tidak menjadi bupati.

"Saya ini bukan orang politisi, jadi libido untuk berkuasa itu tidak besar," ujar Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/2/2016).

Bupati yang setiap Minggu mengadakan bedah rumah gratis bagi masyarakat miskin di Kulon Progo ini mengungkapkan, bagi dia, melayani masyarakat tidak mesti menjadi pejabat. Namun, dasar menjadi pejabat tetaplah pelayanan bagi masyarakat.

"Dasar saya adalah pelayanan dan kemanusiaan. Tanpa menjadi pejabat pun, saya akan melakukannya karena pelayanan dan kemanusiaan itu bisa dapat dilakukan semua orang," tegasnya.

Diakuinya, jika nantinya dia mendapat amanat lagi untuk maju ke pilkada serentak, maka itu demi memberikan pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, bukan atas dasar berebut kekuasaan.

"Saya ikut politik bukan untuk berebut kekuasaan. Jika ada yang lebih baik ya tidak apa-apa, justru bagus," tandasnya.

Menurut dia, meski ke depan dirinya tidak menjabat lagi sebagai bupati, program "Bela dan Beli Kulon Progo" dipastikan tetap berjalan. Sebab, telah dikeluarkan Surat Keputusan Bupati.

"Airku (Air Kulon Progo), Batik Geblek Renteng, program bedah rumah, sampai rumah sakit tanpa kelas masih bisa berjalan," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, nama Hasto Wardoyo memang tidak sepopuler Gubernur Jakarta Basuki Cahya Purnama, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Namun, putra daerah Kulon Progo ini mampu mengubah wajah daerah yang dipimpinnya menjadi mandiri lewat program "Bela dan Beli Kulon Progo".

Program ini diluncurkan sebagai upaya melepaskan Kulon Progo dari predikat kabupaten termiskin.