Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arumi Bachsin Utamakan Kebudayaan Trenggalek

Kompas.com - 27/02/2016, 09:00 WIB
Slamet Widodo

Penulis

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Menjadi seorang istri kepala daerah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, membawa konsekuensi tersendiri bagi Arumi Bachsin. Berpisah 700 km dari Ibu Kota Jakarta, Arumi yang dulu aktif menjadi aktris maupun model, kini harus melepas jauh-jauh kehidupan keartisan itu dan berbaur dengan masyarakat di daerah.

Setidaknya selama lima tahun ke depan, Arumi akan terus mendampingi suaminya, Emil Elestianto Dardak, yang dilantik menjadi Bupati Kabupaten Trenggalek periode 2016-2021. Arumi kini mengemban tugas baru, yakni menjadi Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Trenggalek. Sebuah tugas yang jauh berbeda dari profesi yang pernah digeluti Arumi sebelumnya di dunia keartisan.

Arumi sendiri telah bertekad ingin mengutamakan perhatiannya pada masyarakat Trenggalek. Sebagai istri kepala daerah, kelahiran Jakarta 19 Februari 1994 itu memilih menetap di Kota Trenggalek.

Kota yang terkenal dengan jajanan tempe keripik ini tidak seperti Kota Jakarta. Di kota ini langka untuk kebutuhan perawatan tubuh, tata rias make up ala artis, hingga pusat perbelanjaan modern.

Menjawab semua keraguan akan kinerja juga kesibukan yang pernah dilontarkan warga Trenggalek, Arumi siap menyibukkan diri membuat perubahan di Trenggalek. Ia bertekad membantu tugas suaminya serta Wakil Bupati Muchamad Nur Arifin dan istrinya Novita Hardiny selaku Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek.

"Siapa pun orangnya dan profesinya, apabila sudah memutuskan untuk menikah, harus siap dengan segala risikonya, termasuk saya sebagai istri bupati. Karena, semuanya sudah menjadi kodrat sebagai seorang wanita dan sebagai istri," kata wanita yang lahir dari keturunan Indonesia-Belanda-Jerman tersebut.

Arumi memahami perubahan situasi hidup di Ibu Kota yang serba gemerlap dan Trenggalek yang memiliki keterbatasan dalam beberapa hal. Ia menyikapi hal ini dengan lebih mengutamakan keunggulan Trenggalek.

"Saya lebih menyukai gemerlap dalam hal positif, yang dikemas dengan unsur budaya, maupun keunggulan tertentu. Modern itu penting, akan tetapi modern ini jangan sampai mengikis adat istiadat yeng telah membudaya di Trenggalek," kata ibu dua anak tersebut.

"Yang perlu digarisbawahi adalah anggapan Trenggalek sebagi kota kecil, terpinggir, dan tertinggal harus dihilangkan. Dengan berpikir besar, maka kita akan benar-benar menjadi kota besar," lanjutnya.

Hal itulah yang nantinya akan ia kelola bersama dengan pemerintahan yang dipimpin oleh suaminya di Trenggalek.

Soal perawatan tubuh ataupun tata rias wajah, yang sebelumnya sangat mudah dijalani di Jakarta, Arumi mengaku sudah membiasakan diri merias diri sendiri tanpa bantuan tenaga ahli kecantikan. Lagi pula, kata dia, Trenggalek pun memiliki tenaga ahli yang tak kalah bagus.

"Di Trenggalek sendiri sudah banyak tata rias yang bagus. Untuk menghadiri semua rangkaian kegiatan baik pribadi maupun pemerintahan, saya menggunakan tenaga kreatif asal Trenggalek," kata Arumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com