Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Janganlah Sebarkan Foto Korban Mutilasi"

Kompas.com - 26/02/2016, 23:22 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Peristiwa pembunuhan yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus, mengundang simpati banyak pihak. Bahkan, foto kedua anak kandungnya yang menjadi korban tersebut beredar secara viral di media sosial.

Beredarnya foto-foto sadis kedua anak korban mutilasi ayah kandungnya tersebut juga disesalkan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya.

"Meski banyak yang mengaku simpati, namun hal ini sangat disayangkan. Kita harus memikirkan bagaimana perasaan sang ibu karena dua anaknya sudah dibunuh, kemudian fotonya disebarluaskan di media sosial," kata Christiandy, Jumat (26/02/2016).

Orang nomor dua di Kalimantan Barat ini meyakini, saat ini masyarakat sudah lebih pintar dan bisa memilih maupun memilah foto yang layak untuk disebarkan di media sosial. Dirinya berharap, jangan sampai akibat semakin luasnya beredar foto tersebut, membuat pihak keluarga semakin trauma.

"Jangan sampai ini ibunya semakin trauma, belum lagi keluarga kedua belah pihak," ujar Chritiandy.

Sebagai Wakil Gubernur, Christiandy pun mengimbau kepada seluruh masyarakat, baik yang berada di Kalimantan Barat, maupun di seluruh Indonesia untuk berhenti menyebarluaskan foto kedua anak yang menjadi korban tersebut.

"Janganlah disebarluaskan foto itu, karena kita belum tahu masalahnya seperti apa. Masyarakat jangan sampai memperparah keadaan," imbau Christiandy.

"Kita bantu untuk ibu kedua korban dan keluarga agar mereka kuat menghadapi musibah ini," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh tersangka yang merupakan anggota polisi yang bertugas di Satuan Intelkam Polres Melawi pada Jumat (26/2/2016) sekitar pukul 00.15 dinihari.

Kedua anak kandung pelaku menjadi korban dalam pembunuhan tersebut. Mereka adalah Fabian (4) dan Amora (3), keduanya ditemukan tewas dengan kondisi dimutilasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com