Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penolakan Kunjungan Kerja oleh Pemkot Surabaya Versi Ridwan Kamil

Kompas.com - 25/02/2016, 09:42 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kembali berkicau di linimasa Twitter.

Kali ini, dia memberikan penjelasan soal penolakan kunjungan kerja Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial oleh Pemkot Surabaya.

Dalam akun Twitter-nya, @ridwankamil, pria yang akrab disapa Emil ini mengunggah foto yang memuat kronologi kunjungan kerja ke Surabaya.

Berikut ini kronologinya:

"Senin, 15 Februari 2016: Surat Sekretariat Daerah Kota Bandung Nomor 090/505-Disyanjak tanggal 15 Februari 2016 Perihal Kunjunang Kerja dikirimlan via email diterima oleh sdr. Angga, pelaksana pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya.

Rabu, 17 Februari 2016: Diterima informasi melalui telepon sdr. Sigit Kepala Seksi pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kota Surabaya bahwa pada prinsipnya kunjungan kerja dapat diterima.

Kamis, 18 Februari 2016: Rombongan sebanyak 10 (sepuluh) orang dipimpin oleh Bapak Wakil Wali Kota Bandung berangkat menuju Surabaya.

Jum'at 19 Februari 2016: Perwakilan rombongan melakukan koordinasi pendahuluan kepada Pemerintah Kota Surabaya diterima oleh Kepala Bagian Umum dan Protokol.

Diperoleh informasi sebagai berikut: a. Surat permohonan kunjungan kerja telah diterima dan didisposisi oleh Wali Kota Surabaya dengan isi disposisi: UMP; b. Pejabat Pemerintah Kota Surabaya tidak dapat menindaklanjuti disposisi sebagaimana dimaksud untuk menerima rombongan kunjungan kerja. 

- Bapak Wakil Wali Kota melakukan komunikasi dengan anggota DPRD Kota Surabaya (tetap tidak ada putusan untuk diterima). 

- Bapak Bapak Wakil Wali Kota memutuskan melakukan komparasi ke kota terdekat (Sidoarjo). 

- Melalui komunikasi secara informal/telepon, Kabupaten Sidoarjo sebagai kota terdekat berkenan menerima rombongan kerja.

- Rombongan diterima oleh Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset beserta jajaran." 

"Terlampir kronologis. Tdk mngkin dtg tanpa konfirmasi. logika sederhana. Smg tdk terjadi lg. Sby-Bdg itu bersaudara," tulis Emil, Kamis (25/2/2016).

Akun Twitter Emil pun langsung mendapat beragam respons dari netizen. Sejumlah netizen berharap persoalan tersebut tak berbuntut panjang.

"Ya sudah kang, apakah begitu sulit telepon bu Risma? Masalah gitu aja kok repot," tulis pemilik akun @wikibatak.

Ada juga netizen yang menyayangkan sikap Emil yang terkesan memperluas masalah.

"Langsung telepon bu Risma. Jangan curhat di sini, efeknya besar," ujar @aleppodemas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com