Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan Anak di NTB Meningkat

Kompas.com - 24/02/2016, 23:13 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) mengungkap kasus kekerasan terhadap anak di Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin meningkat setiap tahunnya.

"Ada peningkatan. Sesuai data Polda NTB dari tahun 2014 kasus anak hanya ada 148, tapi di tahun 2015 naik menjadi 311," kata Joko Jumadi aktifis LPA NTB, Rabu (24/2/2016).

Joko mengatakan, dari jumlah kasus tersebut sebagian besar merupakan kasus kekerasan seksual terhadap anak. Pelakunya, biasanya merupakan orang sudah dewasa dan merupakan orang-orang terdekat anak.

Terkait hal ini, Kasubdid IV Ditreskrimum Polda NTB AKBP I Putu Bagiartana menambahkan, dari jumlah kasus kekerasan anak tersebut, ada 14 kasus kekerasan terhadap anak yang menonjol yang tengah ditangani pihak kepolisian.

Beberapa kasus yang menonjol tersebut di antaranya kasus pencabulan terhadap 14 korban anak-anak yang diduga dilakukan oleh oknum guru SD di Lombok Tengah.

Selain itu di Sumbawa Barat, ada kasus seorang anak yang membunuh anak yang saat ini masih dalam proses persidangan. Serta kasus penelantaran anak.

"Yang menonjol di Sumbawa Barat juga Guru ngaji yang mencabuli anak sebanyak 24 anak. Dengan iming-iming akan mendapat juara dalam ngaji nanti. Sehingga dipegang-pegang. Terdata sekitar 24 anak, itu dalam proses penyidikan," kata Bagiartana.

Saat ini Polda sedang menangani kasus dugaan kekerasan seksual pada anak dengan tersangka RJ alias Muksin alias Tebok (44).

Ia adalah residivis kasus pedofilia yang diduga telah mencabuli lima korban anak-anak termasuk anak kandungnya sendiri yang masih berusia 10 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com