Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh, Ratusan Alumni Akademi Perawat Pulangkan Ijazah karena Tak Bernomor Seri

Kompas.com - 24/02/2016, 00:33 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sekitar 100 alumni Akademi Keperawatan Yayasan Masyarakat Sejahtera Papua mengembalikan ijazahnya ke kampus di Jalan Baru Abepura, Kota Jayapura, Selasa (23/2/2016).

Berdasarkan pantauan sekitar pukul 10.30 WIT, aksi pengembalian ijazah berlangsung ricuh. Para alumni berteriak dan menuntut Direktur Akper Yanmas Wempi Arongear segera mengembalikan uang kuliah mereka.

Sejumlah dinding ruangan administrasi yang terbuat dari tripleks dirusak oleh para alumni. Satu unit mesin fotokopi dibanting salah seorang alumni.

Aksi massa tersebut dapat dihentikan setelah empat personel kepolisian dari Polsek Abepura mendatangi kampus Akper Yanmas.

Koordinator aksi Agus Heselo saat ditemui mengatakan, sebanyak 4.876 orang telah diwisuda sejak Akper Yanmas dibuka tahun 2005. Namun, belum adanya status akreditasi kampus dan nomor seri dalam ijazah tersebut.

"Kami kesulitan mendapatkan pekerjaan karena banyak instansi kesehatan yang tak mengakui ijazah dari Akper Yanmas. Dari 4.876 alumni, hanya 20 persen yang telah memiliki pekerjaan sebagai tenaga honor di sejumlah rumah sakit," kata Agus.

Ia mengaku telah menyampaikan masalah ini ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Kopertis, dan Ombudsman.

"Dari pihak Ombudsman telah mempertanyakan status akreditasi. Namun, pihak kampus belum memberikan jawaban hingga saat ini," ujarnya.

Salah satu alumni bernama Olipas Meklok mengaku sudah berulang kali memasukkan lamaran kerja sebagai perawat di rumah sakit di Yahukimo dan Pegunungan Bintang. Namun, pihak rumah sakit menolak lamaran karena Akper Yanmas belum terakreditasi.

"Saya menuntut pihak kampus mengembalikan seluruh uang kuliah berjumlah Rp 30 juta. Ternyata ijazah kami tak diakui Badan Kepegawaian Daerah karena belum terakreditasi dan tidak mempunyai nomor seri," kata Olipas.

Ketika dikonfirmasi, Wempi mengatakan tengah mengurus akreditasi dengan nilai C untuk Akper Yanmas.

"Sebenarnya banyak alumni kami yang telah mendapatkan pekerjaan. Kemungkinan mereka masih menganggur karena minimnya jumlah lapangan pekerjaan," kata Wempi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com