Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Kawasan Ekonomi Khusus, Gubernur Maluku Temui Duta Besar Belanda

Kompas.com - 23/02/2016, 15:40 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus di wilayah Indonesia Timur, Pemerintah Provinsi Maluku menjajaki sejumlah kerjasama dengan negara asin, seperti Belanda.

“Bapak Duta Besar Belanda untuk Indonesia pada Senin (22/2/2016) kemarin telah menyerahkan dokumen awal rencana studi kelayakan kawasan ekonomi khusus di Maluku,” kata Karo Humas Pemprov Maluku, Andre Adrians, Selasa (23/2/2016).

Penyerahan dokumen rencana studi kelayakan itu dilakukan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia setelah melakukan pertemuan dengan Gubernur Maluku Said Assagaf di kantor kedutaan Belanda di Jakarta Senin kemarin.

“Saat pertemuan itu Pak Gubernur ikut didampingi Kepala Dinas Perikanan Provinsi Maluku, Kepala Dinas Pehubungan dan Kepala Biro Pengembangan Ekonomi dan Investasi,” katanya.

Dia mengungkapkan, masalah zona ekonomi khusus menjadi masalah yang dibahas dalam pertemuan itu. Menurut dia, kawasan ekonomi khusus perlu diintegrasikan untuk memberikan manfaat bagi peningkatan eknomi masyarakat Maluku.

Keberadaan pelabuhan, lanjutnya, akan dimanfaatkan untuk ekspor perikanan dengan memperhatikan pentingnya peningkatan nilai tambah,”Jadi ikan yang akan di ekspor tidak hanya merupakan ikan mentah tapi juga telah diproses terlebih dahulu sehingga dapat menyerap tenaga kerja maupun PAD. Sedangkan penetapan awasan ekonomi khusus diperlukan supaya dapat memperoleh intensif khusus yang dapat menarik investor pda zona tersebut,”ungkapnya. Dia berpendapat penetapan kawasan ekonomi khusus akan berpotensi menjadikan Maluku sebagai salah satu wilayah pengekspor ikan ke luar negeri,”Kawasan ini berpotensi menjadi salah satu lokomotif untuk menstimulasi permintaan ikan yang dihasilkan nelayan Maluku selama ini,”katanya. (K54-12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com