Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Terima PSK dari Luar, Jumlah PSK di Sarkem Terus Turun

Kompas.com - 22/02/2016, 19:33 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pekerja Seks Komersial (PSK) di Sarkem, Yogyakarta terus berkurang. Hingga kini tinggal 90 orang yang berada di lokalisasi tersebut dari sebelumnya yang mencapai ratusan orang.

Demikian disampaikan Ketua RW 03 Sosrowijayan Kulon Sarjono kepada Kompas.com, Senin (22/2/2016). Sarkem masuk ke dalam wilayah Sosrowijayan Kulon tersebut.

Berdasarkan data yang dimilikinya, pada tahun 2005 jumlah PSK di Sarkem mencapai 500 orang, pada 2014 turun menjadi 260 orang. Kemudian pada 2015 menjadi tinggal 90 orang.

Menurut dia, penurunan ini karena di Sarkem tidak boleh menerima PSK yang datang dari luar.

"Jadi sebenarnya kita sudah berupaya dan berhasil. Dari dulu kita sampaikan jangan sampai ada yang datang lagi dari luar, jadi pengurangan PSKnya secara alami," tegasnya.

Selain itu, lanjutnya di Sarkem juga sering mendapat pelatihan keterampilan dari pemerintah Kota Yogyakarta, misalnya menjahit. Lalu ada juga kegiatan agama seperti pengajian.

Terkait program Menteri sosial Khofifah Endar Parawangsa yang mencanangkan pada tahun 2019 Indonesia bebas dari prostitusi, Sarjono mengaku belum mengetahuinya. Ia juga tidak dapat mengatakan setuju atau tidak. Sebab ia menjadi RW karena di pilih oleh masyarakat. Sehingga semuanya diserahkan ke masyarakat.

"Saya kembalikan ke warga setuju atau tidak. Soalnya saya dipilih warga," tandasnya.

Ia mengatakan, jika memang benar ditutup maka pemerintah harus memberikan solusi baik bagi PSK maupun masyarakat yang ada di sekitar. Pasalnya, di Sarkem ada yang mengantungkan hidupnya sebagai buruh cuci dan toko.

"Pemerintah harus memberikan solusi kongkrit, demi kelanjutan hidup mereka. Kan mereka juga punya keluarga," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com