Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, Orangutan di Nyaru Menteng Habiskan 10 Ton Buah dan Sayur

Kompas.com - 19/02/2016, 07:30 WIB
Dionisius Reynaldo Triwibowo

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com – Pusat Program Reintroduksi Orangutan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng di Palangkaraya, Kalimantan Tengah menyiapkan 10 ton buah dan sayur per hari. Jumlah itu untuk memberi makan 483 ekor orangutan.

Jika dirupiahkan, mereka menghabiskan Rp 10 juta setiap hari hanya untuk membeli buah dan makanan.

Begitu melewati gerbang pintu masuk Nyaru Menteng, kita akan langsung melihat beberapa mobil dan truk pengangkut buah dan sayur. Mereka langsung memuat buah-buahan dan sayuran ke tempat persediaan.

Koordinator Komunikasi dan Edukasi Nyaru Menteng Yayasan BOS Monterado Fridman mengatakan, dalam sehari 10 ton buah dan sayur itu habis dimakan orangutan. Buah dan sayur yang dibeli meliputi, semangka, melon, pisang, jagung muda, daun papaya, kelapa, dan lain sebagainya.

“Supaya tidak bosan, makanannya divariasi, misalnya hari ini pisang dengan jagung, besok mungkin semangka dengan daun papaya,” kata Fridman, saat ditemui beberapa waktu lalu.

KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO T Penjual buah semangka sedang membongkar muatannya di Pusat Program Reintroduksi Orangutan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (18/2/2016).
Selain buah-buah yang sering dijual di pasar, petugas reintroduksi juga menyiapkan beragam jenis buah lokal seperti, tengkawan, jelutung, kulit kayu, dan lainnya. Buah-buahan lokal wajib diberi karena setelah direintroduksi orangutan akan lebih banyak menemukan buah lokal di hutan.

“Supaya mereka terbiasa, jadi nanti kalau sudah dilepas ke hutan, mereka gak kaget dengan buah-buahan lokal,” kata Fridman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com