Keduanya diantarkan secara simbolis dari kantor DPC PDIP Surabaya. Dari kantor DPC PDIP Surabaya di jalan Kapuas, Risma-Whisnu dikawal ratusan massa PDI-P beratribut merah yang mengendarai motor.
Kemacetan sempat terjadi di sejumlah ruas yang dilalui arak-arakan, dari Jalan Kapuas menuju Jalan Gubernur Suryo depan Gedung Negara Grahadi. Kata Wakil Ketua DPC PDI-P Surabaya, Didik Prasetyono, arak-arakan tersebut adalah simbol "serah terima" dari PDI-P Surabaya.
"Bu Risma dan Pak Whisnu kami serahkan 100 persen kepada warga Surabaya. Sekarang keduanya milik Surabaya," katanya.
Dia berharap, Risma-Whisnu mengabdi sepenuhnya kepada warga Surabaya dan berdiri di atas semua golongan dan kepentingan, tanpa melihat perbedaan saat pilwali Surabaya.
"Bu Risma dan Pak Whisnu adalah pemimpin semua warga Surabaya, baik yang memilih maupun tidak," ungkapnya.
Risma-Whisnu dilantik bersama 16 kepala daerah lainnya di Jawa Timur hasil pilkada serentak 2015 lalu oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Selain Kota Surabaya, pasangan kepala daerah yang dilantik yakni, Banyuwangi, Sidoarjo, Situbondo, Jember, Sumenep, Gresik, Lamongan, dan Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Ngawi, Malang, Blitar, dan Ponorogo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.