Namun, karena orangtua Abdul tidak mampu membayar biaya perawatan, anak balita Abdul dari Desa Pao Pao, Kecamatan Tinambun, ini terancam keluar dari rumah sakit.
“Saya bingung, ternyata kartu miskin tak berlaku lagi. Sementara saya sebagai nelayan kecil ini tak mampu membayar biaya rumah sakit yang tidak kecil,” ujar Rahmat, orangtua Abdul.
Rahmat mengaku tak mampu melanjutkan perawatan anaknya karena tidak mempunyai biaya. Meski saat ini tengah mengurus kartu BPJS, tetapi biaya sebelum kartu terbit tentu harus ditanggung sendiri.
Kondisi Abdul cukup memprihatinkan, berat badannya tak lebih dari 6 kilogram. Dokter mendiagnosis anak bungsu dari dua bersaudara pasangan Rahmat (35 tahun) dan Namma (29 tahun) ini menderita gizi buruk.
Saat ini Rahmat bingung lantaran tidak mempunyai biaya. Keluarga kurang mampu ini mengaku terpaksa akan menghentikan perawatan anaknya dan memilih keluar dari rumah sakit.
Ia menyebutkan, sebagian obat yang telah ditebus pun berkat sumbangan yang dikumpulkan dari sanak tetangga yang datang menjenguk anaknya.
"Jangankan membayar biaya rumah sakit, uang transportasi ke rumah sakit dipinjam dari sanak tetangga agar bisa ke rumah sakit," sebutnya.
Rahmat berharap pemerintah setempat memberikan perhatian untuk membantu biaya pengobatan anaknya.