Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesenian Genye Disebut Budaya Iblis, Ini Komentar Bupati Purwakarta

Kompas.com - 15/02/2016, 12:01 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Setelah patung, kini kesenian genye dari Purwakarta pun dikritik. Kesenian tersebut bahkan disebut sebagai budaya iblis dan setan. Hal itu disampaikan kelompok Manhajus Solihin dalam akun Twitter-nya @Manhajusholihin.

Dalam akunnya tersebut, Manhajus Sholihin sedikitnya mem-posting tiga kicauan. “Innalillahi, Coba jawab dg hati bersih? Ini budaya apa yang diusung raja jurig @DediMulyadi71? Budaya iblis & Syetan!” ungkapnya di kicauan pertama.

Di kicauan kedua, Manhajus Sholihin meminta Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk tidak menutup mata.

“Jngn pura2 tutup mata, Masyarakat sdh cerdas, mana keseinan genye&mana penyerupaan jurig?#gagal paham,” imbuhnya.

Sementara di kicauan ketiga, Manhajus Sholihin menulis, “Allah MEMULIAKAN MANUSIA, raja jurig @DediMulyadi71 malah MERENDAHKAN martabat manusia. Biadab! Penghinaan! Pelecehan!” ungkapnya.

Di setiap postingan, @Manhajusholihin menyertakan foto kesenian genye yang dipersoalkan. Dalam foto tersebut terlihat bagaimana anak-anak yang dilumuri lumpur menari. Di belakang anak-anak, terlihat boneka sapu lidi dan aseupan (alat untuk membuat tumpeng).

Manhajus Sholihin sejak dulu memang berkonsentrasi terhadap keberadaan patung yang dinilai musyrik di Purwakarta. Mereka pun kini tengah mengumpulkan 1.000 tanda tangan pondok pesantren, ormas, Majelis Taklim mendesak Polda Jabar menyeret Dedi Mulyadi dalam kasus penistaan agama.

Menanggapi hal tersebut, Dedi menyatakan, kesenian genye terinspirasi dari masyarakat Purwakarta. Anak-anak bermandikan lumpur dalam kesenian itu menggambarkan warga Plered, Purwakarta, yang terkenal dengan kerajinan keramiknya.

“Anak-anak Plered itu sejak kecil suka membantu orangtuanya membuat keramik, dan buat mereka bermandikan lumpur itu biasa,” ucapnya.

Begitu pun dengan sapu lidi maupun aseupan. Itu merupakan hal biasa yang ditemui di masyarakat Sunda. “Saya bingung sebelah mana budaya iblisnya?” tuturnya ketika dihubungi, Senin (15/2/2016).

Tarian genye Purwakarta sangat disukai oleh masyarakat bahkan di luar Purwakarta. Bahkan, belum lama ini, kesenian tersebut dipilih mewakili Jawa Barat dalam Kemilau Nusantara.

Baca updateGenye Disebut Budaya Iblis, Seniman Purwakarta Lapor ke Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com