Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Ini Kayuh Sepeda Sejauh 100 Kilometer demi Menanam Pohon

Kompas.com - 15/02/2016, 09:33 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Mengayuh sepeda sejauh 100 kilometer dari Kabupaten Pati ke Kabupaten Semarang dilakukan oleh Moh Sholiqin (33) hanya demi berpartispasi dalam kegiatan "1.001 Pendaki Tanam Pohon" di Gunung Ungaran, Minggu (15/12/2016).

"Saya tadi malam sampai di rumah jam 01.00 WIB, saya puas," kata Sholiqin saat dihubungi, Senin (15/2/2016) pagi.

Sholiqin yang sehari-hari sebagai buruh serabutan ini mengaku sengaja menempuh jarak yang jauh dengan bersepeda untuk memotivasi rekan-rekan penggiat lingkungan dalam upayanya menghijaukan kembali lereng Gunung Ungaran yang sempat terbakar pada musim kemarau tahun lalu.

"Saya tidak cari sensasi, saya hanya ingin memotivasi kawan-kawan, para pemuda-pemudi Indonesia ini untuk mengukuhkan niat dan semangat dalam kegiatan sosial kemanusiaan serta peduli terhadap lingkungan. Kita ingin generasi muda Indonesia ini dan diakui dunia karena jiwa juangnya," kata pria yang akrab dipanggil Lek Wata ini.

Jarak yang ditempuh dari rumahnya di Desa Pagerharjo, Kecamatan Wedari Jaksa, Kabupaten Pati ke Pos Pendakian Mawar, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang memakan waktu hingga 12 jam.

Sepeda yang digunakannya bukanlah sepeda gunung atau sepeda yang mahal, tetapi sepeda sederhana yang biasa ia pakai saat pergi ke sawah. Jalur Pati-Semarang-Ungaran juga bukan jalur yang ringan, ia harus berhadapan dengan kendaraan dan bus-bus besar yang seringkali mengambil jalurnya. Bahkan beberapa kali ban sepedanya kempes lantaran tertusuk benda tajam.

"Tadi malam sekitar pukul 20.55 WIB dalam perjalanan pulang sampai Trengguli (Demak) ban kembali bocor, saya harus jalan kaki untuk mencari tukang tambal ban," ujarnya.

Meski menempuh perjalanan cukup jauh dan melelahkan, Sholiqin mengambil zona kuning dalam hajat "1.001 Pendaki Tanam Pohon" tersebut. Zona kuning adalah kawasan yang diperuntukkan bagi partisipan para pecinta alam pemula dengan tanaman jenis keningar dan trembesi.

Semangat Lek Wata ini membuat para pendaki dan pegiat lingkungan yang ambil bagian dalam kegiatan tersebut terharu sekaligus bangga, sebab Partisipasi dari Sholiqin tersebut membuat para pendaki dan para pegiat lingkungan lainnya salut.

Tokrik, salah satu koordinator lapangan kegiatan itu, mengaku terharu dengan semangat Sholiqin yang rela menenmpuh perjalanan jauh untuk berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan di Gunung Ungaran tersebut.

"Sosok Lek Wata ini sungguh inspiratif, mengharukan serta membanggakan. Karena ia rela menempuh perjalanan di Pati ke Ungaran dengan menggunakan sepeda kayuh. Sebuah semangat yang layak di apresiasi," ujar Tokrik.

Sebelumnya diinformasikan, sedikitnya 1.700 relawan yang berasal dari Kabupaten Semarang dan daerah lain disekitarnya, "gugur gunung" dalam acara bertajuk "1.001 Pendaki Tanam Pohon" di lereng Gunung Ungaran, Minggu (14/2/2016) kemarin (Baca juga: Ribuan Pendaki Lakukan Penghijauan Gunung Ungaran).

Mereka terdiri atas komunitas pecinta alam, LSM pemerhati lingkungan, TNI, pramuka, pelajar dan mahasiswa hingga masyarakat umum. Kegiatan yang bertema “Tanam..Tanam...Tanam untuk Kehidupan” dilakukan di dua jalur pendakian, yakni di Pos Mawar, Sidomukti, Bandungan, Kabupaten Semarang dan Pos Medini, Promasan, Boja, Kabupaten Kendal dengan target tanam 6.000 bibit tanaman endemik gunung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com