Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kerusakan di Stadion GBLA Menurut Tim Ahli Bareskrim

Kompas.com - 10/02/2016, 19:46 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kondisi fisik Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tampak memprihatinkan.

Padahal, stadion berkapasitas 38.000 penonton itu belum sempat digunakan digunakan untuk menggelar ajang olahraga besar.

Kabareskrim Mabes Polri Komisaris Jenderal Anang Iskandar bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil serta Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Moechgiyarto, meninjau kondisi fisik stadion, Rabu (10/2/2016).

Dari pantauan tersebut, sejumlah bagian bangunan terlihat mengalami keretakan. Bahkan, ada rekahan besar di bagian pintu masuk utama stadion.

Kondisi itu disebabkan fondasi bangunan bergeser lantaran tanah yang digunakan merupakan lahan bekas rawa yang labil.

Kepada Anang dan rombongan, Kepala Satuan Kerja Perumahan Dinas Pemukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat Priyo Susilo menunjukan sejumlah kerusakan.

"Ada penurunan tanah ke bawah dan lateral ke samping. Tanah bergeser ini pak," kata Priyo sambil menunjukan rekahan di bagian lantai di pintu utama stadion.

"Kalau dia bergeser terlalu jauh, terlalu lari, nanti menggangu rumah sebelah, bisa retak," tambahnya.

Priyo yang menjadi ketua tim ahli kasus dugaan korupsi GBLA bentukan Bareskrim mengatakan, posisi bangunan ambles dan menyebabkan retakan dengan ukuran 30-75 sentimeter.

Dia menjelaskan, dalam proses pembangunan ada pasal yang mengatur tentang konstruksi. Dalam pasal itu, lanjutnya, kontraktor mesti memperbaiki bangunan yang rusak sesuai desain awal.

"Kalau tidak suspect itu gagal kontruksi. Kontraktor jadi wajib memperbaiki kembalikan ke gambar atau kontrak. Kalau tidak mau, itu melanggar hukum," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com