Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Tetapkan Jalan Suryakencana sebagai Kawasan "Heritage"

Kompas.com - 10/02/2016, 18:53 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Bogor meresmikan Jalan Suryakencana sebagai kawasan heritage, Rabu (10/2/2016).

Peresmian tersebut ditandai dengan dibangunnya sebuah gerbang yang disandingkan dengan papan nama yang bertuliskan "Lawang Suryakancana Kampung Tengah - Buitenzorg Dayeuh Bogor".

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, dipilihnya kawasan Suryakencana sebagai ikon pusaka Kota Bogor karena kawasan itu menjadi tempat bertemunya berbagai etnis, bahasa, dan budaya.

Kawasan Suryakencana yang juga dikenal sebagai Kampung China itu menjadi bukti toleransi umat beragama di Kota Bogor.

"Jalan Suryakencana merupakan salah satu jalan tertua di Kota Bogor. Ini adalah identitas Kota Bogor, menghargai satu sama lain," ucap Bima.

Bima menambahkan, untuk menarik wisatawan, nantinya akan dibangun pusat Kolonial Heritage, Kampung Sunda, dan Chinese Heritage.

"Kita akan mulai menata kawasan Suryakencana hingga ujung. Ke depannya, Pemkot Bogor juga akan membentuk Kampung Arab dan Kampung Sunda," lanjut Bima.

Untuk membangun itu semua, Bima berjanji akan menata secara perlahan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut dan dilanjut dengan jalur pedestrian di sepanjang Jalan Suryakencana.

Tokoh Masyarakat Tionghoa, Arifin Himawan, mengatakan, peresmian ini menjadi tonggak sejarah Kota Bogor dalam menjaga kerukunan umat beragama.

Lawang Suryakancana, kata Arifin, dapat diartikan sebagai ciri khas bahwa Kota Bogor sebagai kota pusaka dalam arti menjaga kelestarian budaya.

"Masyarakat mengenal Suryakencana sebagai kawasan pecinan karena banyak etnis Tionghoa yang tinggal dan berdagang di sini," ungkap Arifin.

"Tapi, banyak juga masyarakat asli Bogor maupun pendatang yang tinggal di sini. Karena itu, peresmian Suryakencana sebagai kawasan heritage membuktikan toleransi umat beragama di sini sangat tinggi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com