Penjor adalah bambu melengkung panjang yang dihiasi dengan rangkaian janur. Selain itu, penjor juga dilengkapi dengan beberapa hasil bumi seperti kelapa, padi, pisang, dedaunan dan lainnya.
Penjor ini simbol dari keagungan atas kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau keburukan.
"Penjor wajib ada di setiap rumah jika Hari Raya Galungan. Ini sebuah simbol kekuatan atas kemenangan dharma melawan adharma, kebaikan melawan keburukan. Inilah makna dari Galungan," kata tokoh spiritual, Jro Gede Nadi, Denpasar, Selasa (9/2/2016).
Jro juga menjelaskan, penjor ditancapkan di bumi yang posisinya ada di depan pekarangan rumah. Penjor yang melengkung ke bawah yang bermakna kerendahan hati.
"Apa pun kekuatan yang ada, kebenaran harus ditegakkan di bumi dengan tetap rendah hati," tambahnya.
Menurut Jro untuk membuat penjor tidak harus mahal dan megah, tapi memasang penjor ada maknanya.
Seperti yang diakui oleh salah satu warga bernama Made Sutapa dari Denpasar. "Penjor di rumah saya buat sendiri kok. Paling habiskan hanya Rp 200.000. Tinggal beli bahan-bahannya saja," kata dia.
"Tapi jangan salah, ada yang jual penjor dengan harga jutaan loh, tapi ya bagus," kata Made Sutapa.
Perayaan Galungan besok sudah menyulap semua sudut kota dan desa di Bali dipenuhi dengan penjor.
Bagaimana tidak? Setiap rumah dan dan sebagian perkantoran maupun pertokoan memasang penjor sebagai tanda ikut meriahkan suasana perayaan Galungan.
Penjor akan terpasang selama 10 hari hingga perayaan Kuningan pada Sabtu 20 Februari 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.