Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Penunjukan Ketua DPC Pinrang, Kader Bakar Seragam dan Bendera Hanura

Kompas.com - 08/02/2016, 21:46 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

PINRANG, KOMPAS.com - Sejumlah kader DPC Partai Hanura Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, kecewa dan membakar seragam, bendera, serta atribut partai, Senin (8/2/2016). Mereka kesal terhadap keputusan musyawarah cabang pada Minggu (7/2/2016), yang hanya meloloskan calon tunggal dalam pemilihan Ketua DPC Partai Hanura.

Kemarahan ini merupakan buntut dari kericuhan dalam musyawarah cabang (muscab) di Hotel Atiqah, Pinrang, Minggu kemarin.

Muscab itu berlangsung alot karena sejumlah pengurus memprotes penetapan calon tunggal ketua DPC. Sejumlah peserta musyawarah memprotes pimpinan sidang, tetapi tidak digubris.

Kekesalan mereka memuncak ketika pimpinan sidang menetapkan calon tunggal, Mandacini Yandu sebagai Ketua DPC Partai Hanura menggantikan Ali Usman, tanpa memberi kesempatan kepada empat kandidat lain.

Hari ini, pengurus yang kecewa mencabut bendera partai ataupun atribut lain yang dipasang di pohon ataupun ruas jalan di Kota Pinrang.

Setelah dikumpulkan, atribut partai itu dibakar bersama seragam yang mereka kenakan sebelumnya. Dengan bertelanjang dada, mereka menyampaikan kekesalan atas hasil muscab.

Wakil Ketua I DPC Hanura Pinrang, Syukri, mengatakan, aksi bakar seragam dan atribut partai itu merupakan ekspresi kekcewaan atas sikap pengurus DPC. Ia menuding pengurus merekayasa pemilihan ketua DPC dan menyalahi anggaran dasar dan angaran rumah tanga partai.

"Saya akan bersurat ke DPP Partai Hanura terkait masalah ini," ujar Syukri.

Ia juga akan mengirim surat ke pimpinan ke pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura Sulawesi Selatan terkait hal ini. Jika protes mereka tidak ditanggapi, mereka akan menentukan sikap apakah tetap bergabung dalam partai atau hengkang dari kepengurusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com