Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunawa Buruh di Ungaran Perlu Dilengkapi Transportasi Umum

Kompas.com - 08/02/2016, 15:44 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Setelah diresmikan pada Minggu (8/2/2016) kemarin, rumah susun sewa sederhana di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, perlu segera dilengkapi dengan fasilitas transportasi yang memadai.

Rusunawa khusus untuk buruh itu diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

(Baca juga: Menteri PUPR dan Menteri BUMN Resmikan Rusunawa Buruh di Ungaran)

Saat ini akses menuju rusunawa itu masih berupa jalan makadam. Penyediaan akses yang lebih baik diperlukan agar penghuni rusun mudah menjangkau tempat kerja dan fasilitas lain dengan mudah dan murah.

"Rusunawa buruh yang baru diresmikan harus menyediakan akses jalan dan sarana transportasi umum terjadwal, murah dan melewati tempat kerja, perbelanjaan dan pusat kota," ujar Peneliti Laboratorium Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, Senin (8/2/2016).

Menurut Djoko, akses transportasi ke tempat publik menjadi hal penting untuk hunian bertingkat tersebut.

Dengan adanya akses, para buruh tidak perlu lagi membawa kendaraan pribadi ketika hendak bekerja maupun ke tempat lainnya. Jika para buruh memakai kendaraan pribadi, maka penghasilan utama akan berkurang secara drastis.

Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia itu menyarankan agar beban tersebut semua tidak ditimpakan kepada buruh, namun ada peran pemerintah di dalamnya.

"Kalau pakai kendaraan pribadi, 30 persen biasanya untuk biaya operasional seperti bayar cicilan, beli bensin, hingga perbaikan rutin tiap bulan," kata dia.

Djoko menyebutkan, master plan kawasan transportasi umum di Kabupaten Semarang telah terbentuk. Sarana transportasi juga telah terhubung dengan lokasi rusunawa buruh, sehingga tinggal kebijakan dari level daerah untuk mendukung kegiatan tersebut.

"Semoga bupati terpilih bisa menyediakan akses transportasi umum ini untuk buruh sesuai amanat Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," ujar Djoko.

Pembangunan rusunawa menelan biaya Rp 66,4 miliar yang diambilkan dari pos anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Rusunawa itu terdiri dari dua menara dengan ketinggian masing-masing lima lantai. Menara pertama terdiri dari 104 unit dengan tipe 24 untuk buruh lajang. Adapun menara kedua terdiri dari 66 unit dengan tipe 36 untuk buruh yang sudah berkeluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com