Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Ekonomi Sedang Sakit, Mari Sama-sama Menderita

Kompas.com - 07/02/2016, 21:52 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, kalangan buruh selamanya akan menuntut upah tinggi selama empat hal tidak dipenuhi oleh Pemerintah. Keempat hal ini adalah kesehatan, pendidikan, perumahan dan transportasi.

"Jika empat hal itu tidak dipenuhi, selamanya buruh akan menuntut upah yang tinggi karena kebutuhannya juga tinggi," kata Ganjar saat memberikan sambutan dalam Peresmian Rumah Susun Sederhana Sewa di Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Minggu (7/2/2016) siang.

Menurut Ganjar, Pemerintah melalui sejumlah program telah memenuhi dua item pertama, yakni kesehatan dan pendidikan. (baca: Ada Informasi PHK Massal, Buruh Minta Pemerintah Cepat Tanggap)

Sedangkan untuk perumahan, pemerintah telah memulai program pembangunan satu juta rumah setiap tahun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk kalangan buruh.

"Dua item terakhir diwujudkan dalam bentuk rusunawa sudah dibangun. Dan dalam waktu dekat akan dilengkapi dengan transportasi aglomerasi," ujarnya.

Gubernur lantas merinci, Pemprov Jawa Tengah saat ini tengah menyiapkan 90 unit bus aglomerasi yang akan menghubungkan sejumlah rute di kawasan industri.

Ganjar menegaskan dengan berbagai program untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, Pemerintah bertekad menyejahterakan para pekerja. (baca: KSPI Sebut Ada PHK di Yamaha, Honda, dan Kawasaki)

Namun di sisi lain, ia menyadari bahwa saat ini kondisi ekonomi tengah lesu, termasuk iklim usaha.

Banyak perusahaan yang mengalami kesulitan sehingga terancam melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para pekerjanya.

Ia mengajak semua pihak agar bersikap realistis sehingga tidak ada politisasi terhadap kalangan buruh untuk menuntut upah yang tinggi.

"Jangan menjual kebohongan dengan upah tinggi. Ekonomi sedang sakit, mari sama-sama menderita," kata Ganjar.

Terkait hal itu, pihaknya mendorong adanya pemanfaatan modal yang longgar bagi kalangan pekerja. Sehingga jika perusahaan terpaksa melakukan PHK, maka para pekerja bisa membuka berbagai usaha.

"Ada KUR (Kredit Usaha Rakyat), kita dorong itu agar mereka bisa survive. Tidak ada kata menyerah untuk kita," pungkas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com