Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik Burung Migran Kembali Singgahi Danau Limboto

Kompas.com - 07/02/2016, 17:17 WIB
Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com– Burung-burung migran kembali ramai di danau Limboto. Burung jenis kernyut, trinil, berkik dan gagang bayam dengan mudah disaksikan di pinggiran danau sedang mencari makan atau beristirahat.

Kedatangan burung-burung ini terdeteksi saat tim biodiversitas Burung Indonesia dan Masyarakat Fotografi Gorontalo (MFG) melakukan pengamatan yang dilakukan pada Minggu (07/02/2016).

Padahal sejak Desember lalu burung-burung migran sudah tidak terlihat, bahkan secara spesifik burung trinil terlihat ramai di danau pada Juli-Agustus tahun lalu bersamaan dengan kedatangan gagang bayam dalam jumlah besar.

“Sepertinya sekarang periode baik dari belahan bumi selatan ke bagian utara. Akhir Februari atau sampai Maret diperkirakan akan lebih ramai lagi jumlah spesies dan individunya” kata Idham Ali dari MFG.

Bersama Fajar Kaprawi dari Burung Indonesia, Idham Ali melakukan pemantauan di danau Limboto, terutama sisi timur yang masuk dalam wilayah kecamatan Telaga, Telaga Biru, Telaga Jaya, Batudaa di Kabupaten Gorontalo serta kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo.

Periode Januari hingga Juli tahun lalu Fajar Kaprawi mencatat adanya burung migran di danau namun tidak sebanyak periode Juli hingga Desember.

Sementara itu Danny Albert Rogi, penggiat lingkungan yang juga kerap mengamati burung menyatakan pada Februari tahun lalu tidak menemukan burung migran di danau.

“Kondisi permukaan air danau meningkat bersamaan dengan musim hujan, puluhan sungai dari berbagai daerah bermuara ke danau, ini mempercepat peningkatan luapan permukaan danau” kata Danny Rogi.

Perubahan danau Limboto sebagai habitat burung migrant sangat penting juga diamati. Pemantauan ini penting untuk mengetahui perubahan dan kecenderungan.

Baliknya para burung migran ke belahan bumi bagian utara dibenarkan oleh Panji Ahmad Fauzan, staf biodiversitas Burung Indonesia.

Namun dia mengatakan ada perbedaan apakah burung tersebut termasuk migran atau tidak. Hal ini juga menjadi perdebatan dalam konferensi pemerhati dan peneliti burung di Indonesia yang baru digelar di Yogyakarta, 4-6 Februari lalu.

Menurut Panji, ada lembaga lain yang menyatakan burung tertentu bukan migran, namun lembaga lain menyebut itu migran.

"Seperti burung gagang bayam yang ada di danau Limboto dinyatakan bukan migran namun data Birdlife menyatakan burung ini termasuk migran yang datang dari negeri Tiongkok sebagai tempat berbiaknya” kata Panji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com