Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2016, 14:25 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Penembakan oleh oknum polisi terhadap Poniman, seorang pedagang buah naga, di Km 45 Kecamatan Samboja, Kalimantan timur pada Jumat (5/2/2016), berakhir damai. Hermanuel, warga RT 13 Desa Bukit Merdeka, Samboja, tetangga Poniman mengatakan perdamaian itu difasilitasi kepolisian sektor Samboja.

Mereka meminta, Poniman dan Hermanuel maupun keluarga dari keduanya tidak memperpanjang kasus penembakan ini. "Sudah damai (Sabtu, 6/2/2016) siang. Ada penandatanganan damainya," kata Herman, panggilan Hermanuel, Sabtu (6/2/2016) jelang pergantian hari.

Dalam perdamaian dijanjikan santunan bagi keluarga Poniman hingga jaminan perawatan dan operasi pengangkatan proyektil peluru.

"Termasuk juga pengobatan berikutnya, misal bila terjadi apa-apa setelah operasi. Semua dijamin. Karena itu keluarga (Poniman) memaafkan," kata Herman.

"Pokoknya banyak sekali polisi di sini saat itu. Ada Kapolsek juga. Brimob banyak. Tidak ada tekanan," kata Herman.

Fira, istri dari Poniman, juga mengatakan hal sama. Ia tak ingin berkomentar banyak atas derita Poniman. Menurutnya, kesepakatan damai yang sudah ditandatangani akan dijalani pasrah.

Fira melarang orang-orang menemui Poniman, sementara waktu. "Sejak dari Banjarmasin, kena musibah ini, dioperasi, sampai sekarang, istirahatnya kurang. Jadi belum bisa ditemui," katanya.

"Sejak kita sudah damai, saya tidak bisa beri komentar banyak," kata Fira.

Poniman dan Herman dalam perjalanan pulang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, saat penembakan terjadi. Perjalanan yang terasa lama dan melelahkan, kata Herman, mengakibatkan mereka memacu kendaraan dengan cepat.

Mitsubishi putih bak terbuka yang mereka kendarai menyalip mobil hitam yang mirip Daihatsu Taruna di Km 15 poros Balikpapan-Samarinda. Mobil hitam itu ditumpangi Er dan keluarganya. "Saat itu yang mengemudi mobil hitam itu yang wanita," kata Herman.

Poniman dan Herman lebih dulu tiba di Km 45 untuk istirahat sejenak. Saat itu hari sudah pukul 16.00. Mobil hitam tiba satu jam kemudian.

Sepasang pria-wanita turun dari mobil hitam. Tanpa ba bi bu, mereka marah-marah dan mengamuk. Herman meyakini, mereka marah setelah disalip. Tak lama kemudian, Er cabut pistol dan menembak dua kali.

"Kena paha Poniman," kata Hermanuel.

Marah-marah keduanya tak usai setelah menembak. Upaya meminta maaf juga tak mempan. "Saya sudah berulang minta maaf, tapi dia tetap marah," kata Herman.

Poniman pulang dengan membawa luka tembak, kemudian Fira membawanya ke RSUD Samboja, Jumat malam. Malam itu juga Poniman menjalani operasi pengangkatan proyektil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com