Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Sebelum Bunuh Diri, Polisi Idola Itu Beri Oleh-oleh untuk Komandannya

Kompas.com - 06/02/2016, 21:58 WIB
Angger Putranto

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Sehari sebelum meninggal dunia, Kepala Unit Tindak Pidana Korupsi Polresta Bandar Lampung Iptu Syahir Perdana Lubis sempat memberikan oleh-oleh untuk komandannya.

"Saya sudah dua minggu tidak ketemu dia (Syahir). Dia memang sempat izin pulang ke Medan. Pulang dari Medan, dia membawakan kue bolu meranti untuk saya," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Kompol Deri Agung Wijaya ketika ditemui di ruang jenazah, RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung, Sabtu (6/2/2016).

Deri mendapat kabar duka tersebut seusai menjalani tes kepemimpinan di Polda Lampung. Ia tidak menyangka bahwa salah satu anggota terbaiknya tewas memilukan.

"Padahal saya berencana akan mengajak dia dan beberapa anggota untuk makan usai tes di Polda," kata dia.

Syahir (23) ditemukan tewas di dalam kamarnya dengan luka tembak di kepala. (Baca Polisi Idola di Bandar Lampung Tewas Tembak Kepalanya Sendiri)

Polisi yang juga menjabat sebagai Kepala Unit Reserse Mobile Polresta Bandar Lampung tersebut diduga bunuh diri karena tidak kuat menahan sakit yang dideritanya.

Kematian Syahrir baru diketahui saat salah satu rekannya mencari korban di rumah dinasnya di samping Markas Polresta Bandar Lampung, Sabtu sore.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Sulistyaningsih mengatakan, Syahrir ditemukan dengan luka tembak di kepala sebelah kanan hingga tembus ke belakang.

"Korban ditemukan sekitar pukul 16.00 oleh anggotanya yang sedang mencarinya karena Iptu Syarir tidak kelihatan seharian. Saat pintu kamarnya diketuk, sama sekali tidak ada jawaban dan pintu tersebut dalam keadaan terkunci," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com