GORONTALO, KOMPAS.com – Di saat Provinsi Gorontalo dinyatakan Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue, ternyata dana pengasapan (fogging) sebagian besar digunakan untuk biaya perjalanan dinas ke luar daerah.
Dana yang seharusnya digunakan untuk pengasapan sebesar Rp 100 juta, namun terindikasi digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Rp 60 juta untuk perjalan dinas.
“Awalnya ada laporan pegawai. Setelah kami cek, ternyata ditemukan adanya indikasi penggunaan dana Rp 60 juta oleh Dinas Kesehatan,” kata Wakil Wali Kota Gorontalo, Charles Budi Doku, Sabtu (6/2/2016).
Padahal, di semua rumah sakit di Kota Gorontalo saat ini sedang dipenuhi penderita demam berdarah dengue. Tercatat sudah lebih dari 130 kasus DBD yang ditangani pihak rumah sakit.
Akibat digunakan untuk keperluan perjalanan dinas, kegiatan pengasapan tidak maksimal. Di beberapa kawasan perumahan yang warganya terkena DBD tidak ada pengasapan.
“Di perumahan kami setidaknya sudah ada 3 orang yang menderita DBD, namun hingga kini tidak ada pengasapan” kata Siti Rohana, warga Huangobotu Kecamatan Dungingi yang daerahnya paling banyak ditemukan kasus DBD.
Pemerintah Kota Gorontalo seharusnya lebih fokus menangangi kasus ini, apalagi sudah ada korban jiwa akibat DBD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.