Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Warga di Majene Meninggal akibat DBD

Kompas.com - 06/02/2016, 06:04 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

MAJENE, KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah (DBD) terus menjangkiti warga di Majene, Sulawesi Barat.

Sejak sebulan terakhir, dua warga dinyatakan meninggal dunia setelah terserang DBD. Penyakit yang ditularkan nyamuk aedes Aqypti itu menjangkiti warga mulai dari nenek-nenek hingga anak balita.

Selain mengelar fogging massal terbatas di wilayah yang sudah dinyatakan warganya positif terjangkit DBD, dinas kesehatan setempat juga terus mengencarkan kampanye tata cara mencegah demam berdarah agar tidak semakin banyak warga jatuh korban.

Sejak Januari, sebanyak 29 orang di sejumlah kecamatan dilarikan ke Rumah Sakit Majene karena menderita gejala DBD. Dua warga balita di antaranya dipastikan meninggal dunia karena terserang DBD.

Meski kedua korban sempat dilarikan keluarganya ke rumah sakit, namun karena kondisnya sudah parah dan terlambat mendapat penangana petugas, keduanya akhirnya meninggal.

Saat ini, pihak rumah sakit sedang merawat sebanyak 27 pasien yang menderita gejala DBD. Umumnya korban yang terserang DBD dirujuk ke rumah sakit setelah petugas puskesmas tak mampu menanganinya.

"Data yang ada sampai dengan akhir bulan Januari 2016 ini saja sudah ada 29 kasus positif penderita DBD dan dua di antaranya sudah meninggal dunia," kata kepala seksi penaggulangan penyakit Dinas Kesehatan Majene, Jabal Nur, Jumat (5/2/2016).

Menurut Jabal Nur, penyakit DBD yang mulai mewabah selain karena disebabkan datangnya musim pancaroba yang menyebabkan curah hujan terjadi secara tidak teratur, juga kebiasaan warga yang tidak bisa menjaga kebersihan lingkungan.

Sejumlah pasien dema berdarah hingga kini masih menjalani perawatan intensif. Sebagian korban baru dilarikan keluarganya ke rumah sakit setelah kondisinya parah.

Tak tahu gejala DBD

Minimnya pegetahuan warga akan gejala-gejala DBD membuat banyak pasien terlambat dilarikan ke rumah sakit.

Untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak, petugas kini gencar melakukan sosialisasi kampanye gejala DBD dan tata cara mencegah demam berdarah.

Dengan menggunkana mobil dan pengeras suara, para petugas berkeliling kecamatan meginformasikan kepada seluruh warga agar terus menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar segala penyakit, termasuk demam berdarah, tidak mudah terjangkit di musim pancaroba seperti saat ini.

Jabal Nur juga mengimbau agar masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 4 M plus, yakni menguras dan menyikat penampungan air satu kali dalam seminggu, menutup penampungan air, mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan dan memantau atau memeriksa penampungan air yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com