Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Ribuan Buruh Sumut Gelar Aksi Tolak Upah Murah dan PHK Massal

Kompas.com - 05/02/2016, 22:45 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Pada Sabtu (6/2/2016), ribuan buruh se-Sumatera Utara akan turun ke jalan dalam rangka aksi menolak upah murah dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak.

Demonstrasi ini akan dimulai sekira pukul 10.00 WIB. Buruh yang bergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) menyatakan akan berorasi di bundaran Jalan Kol Yos Sudarso Medan.

Mereka ingin menyikapi gelombang PHK besar-besaran dan menuntut dicabutnya Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2015 tentang pengupahan yang dianggap merugikan kaum buruh.

"Kami sekaligus merayakan HUT FSPMI ke-17, kami akan melakukan aksi unjuk rasa untuk menyampaikan dua poin tuntutan yaitu tolak PHK massal buruh Indonesia dan tolak upah murah dengan meminta dicabutnya PP 78 tahun 2015 tentang pengupahan," kata Sekretaris FSPMI Sumut Willy Agus Utomo, Jumat (5/2/2016) malam.

Menurut Willy, PHK adalah ancaman serius dan perlu campur tangan pemerintah untuk mencegahnya.

Ribuan buruh di Pulau Jawa sudah banyak yang mengalami PHK dan ribuan lainnya terancam kehilangan pekerjaan.

Jika tak ditangani sesegera mungkin maka yang sama pasti akan dirasakan buruh di Sumatera Utara.

"Pemerintah jangan diam saja, harus segera bertindak wajib melindungi kaum buruh, Panasonic dan Toshiba akan PHK ribuan pekerjanya, ini juga akan terjadi di Kawasan Industri Medan dan Deli Serdang," katanya.

"Medio 2015, FSPMI Sumut mengadvokasi kasus PHK 600 buruh, ini masih data internal lembaganya. Belum data Disnaker atau lembaga lain," sambung Willy.

Saat ini terjadi penutupan sejumlah pabrik besar di Indonesia yang dipicu menurunnya daya beli masyarakat.

Daya beli yang menurun disebabkan kebijakan upah murah pemerintah melalui PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.

Faktor lain, adalah berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2016 yang membuat daya saing perusahaan dan pekerja lokal merosot tajam.

“Upah murah tidak sesuai dengan kesejahteraan buruh. Semua harga barang yang diproduksi tak akan di beli, masyarakat hanya beli kebutuhan makan untuk kelangsungan hidupnya saja. Apa lagi ini tahun MEA, kita prediksi kita akan kalah bersaing dan korban PHK akan bertambah banyak lagi," ujarnya.

Willy menambahkan, aksi serupa juga digelar di beberapa daerah lain seperti Medan, Makasar, Bandung, Bekasi, Jakarta, Surabaya, Batam dan Aceh.

"Kami mengucapkan Dirgahayu FSPMI, semoga tetap terus bergerak dan berjuang demi kemuliaan dan kesejahteraan buruh Indonesia," pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sekitar 20.000 buruh dipimpin Ketua Presidium KSPI Said Iqbal juga akan berunjuk rasa menolak PHK dan upah murah di depan Istana Negara dan Mahkamah Agung, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com