Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Karet Cuma Rp 5.100 Per Kg, Petani Menjerit

Kompas.com - 05/02/2016, 16:18 WIB
Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria

Penulis

INDRALAYA, KOMPAS.com - Harga karet di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan semakin anjlok hingga menyentuh harga Rp 5.100 per kilogram. Dengan harga seperti itu, pendapatan petani karet otomatis turun drastis.

Salah satunya terjadi di Desa Betung, Kecamatan Lubuk Keliat. Gairah perekonomian di desa yang 95 persen warganya berprofesi sebagai petani karet ini kini terlihat lesu.

Meski warga tetap menyadap dan menjual karet, namun hasil penjualannya hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari.

Petani umumnya mengaku tidak bisa lagi menabung atau membayar biaya sekolah anak-anak mereka.

Salah satu yang merasakan dampak jatuhnya harga karet adalah Rita. Menurut petani karet yang juga ibu rumah tangga ini, akibat harga karet anjlok, dia terpaksa menjual emas simpannya. 

Hal itu dilakukannya untuk biaya hidup sehari-hari dan membayar biaya kuliah anaknya.

Keluarga lain, ada yang menjual ayam untuk memenuhi kebutuhan mereka. “Susah pak, ya bagaimana ya? Untuk membiayai anak sekolah, kuliah, kami sudah tidak punya uang. Saya bahkan sampai menjual emas simpanan pak, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Rita, kemarin.

Sedangkan, petani lain, Khoili mengatakan, harga karet yang pas untuk petani saat ini adalah Rp 35.000 per kilogram. Dengan harga itu, menurut Khoili, petani karet dapat hidup layak.

Khoili mengungkapkan, sebelumnya saat krisis ekonomi tahun 1998, petani sempat menikmati harga hingga Rp 25.000 per kilogram.

“Harga yang pas agar petani dapat hidup layak adalah Rp 35.000 atau minimal Rp 25.000,” kata Khoili Khoili.

Dia menambahkan, akibat harga karet jatuh banyak petani di Ogan Ilir yang terjerat utang. Sebagian bahkan ada yang terpaksa mengembalikan motor ke dealer karena tidak mampu membayar kredit.

Rita dan Khoili berharap pemerintah dapat mencari solusi agar harga karet dapat kembali seperti dulu atau setidaknya mencapai Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com