Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa MI di Ungaran "Sulap" Jelantah Jadi Sabun Padat

Kompas.com - 03/02/2016, 17:08 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Minyak goreng bekas pakai atau jelantah bagi sebagian besar masyarakat merupakan limbah yang harus dibuang.

Namun, di tangan para siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif, Keji, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, ini, minyak jelantah menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomi, yakni sabun padat.

Ilmu "menyulap" jelantah menjadi sabun ini dibeberkan dalam Lomba Karya Ilmiah Siswa Madrasah (Kisma).

Lomba ini digelar Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) dan Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG-MI) Ma’arif se-Kabupaten Semarang, Rabu (3/2/2016).

"Karena ibu saya sering membuang minyak jelantah, kami berinisiatif membuat sabun padat karena kalau dibuang percuma, akan menjadi limbah," kata Fiana Yuli Nurafid, siswa kelas VI MI Ma'arif Keji.

Fiana berada satu tim dengan Ivan Muhana, Khoirul Anam, dan Izza Shofia M. Di depan para juri, Fiana menerangkan proses pembuatan sabun berbahan minyak jelantah.

Pembuatan sabun dimulai dari proses penyaringan minyak jelantah untuk memisahkan minyak dari residu. Kemudian, soda api ditumbuk hingga halus, lalu dicampur dengan air.

Minyak jelantah yang sudah bersih dan larutan soda api ini kemudian dicampur. Setelah bahan-bahan ini menyatu, pewarna dan parfum ditambahkan agar lebih menarik dan harum.

"Reaksi kimia antara lemak dalam minyak dan sifat basa dari soda api inilah yang kemudian menjadi sabun padat," papar Fina.

Kreativitas para siswa ini tidak terlepas dari bimbingan para guru yang mendorong mereka untuk berkreasi dan berinovasi.

Ida Ubaidah Wijayanti, salah satu guru pendamping MI Ma’arif Keji, mengatakan, karya ilmiah pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun padat ini memang muncul dari gagasan siswa.

"Mereka melakukan penelitian sendiri yang setiap hari diobservasi. Kami selaku guru pembimbing mencari informasi, seperti browsing (internet), bagaimana memanfaatkan minyak," kata Ida.

Selain pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun padat, dalam Lomba Kisma ini juga ditampilkan 13 karya ilmiah lainnya karya para murid 11 madrasah di Kabupaten Semarang.

Karya-karya itu antara lain pembuatan media tanam hidrogel dari popok bekas yang ditampilkan siswa MI Miftahul Huda Sumberejo Pabelan.

Sementara itu, para murid MI Al Mustajab Wahyurejo, Pringapus, memanfaatkan biji karet menjadi bahan baku pembuatan tempe.

MI Kalisidi 02 Ungaran Barat tampil dengan kreasi yang memanfaatkan komponen lampu bekas sebagai komponen charger ponsel melalui aki, sedangkan siswa MI Ma'arif Wonokasihan Jambu menampilkan karya pembuatan baterai berbahan kentang dan jeruk nipis.

Ketua panitia penyelenggara, Lila Rahmawati, mengatakan, kompetisi karya ilmiah siswa madrasah ini digelar dalam rangka mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam melihat permasalahan di lingkungannya sekaligus mencari solusi.

"Penting sekali menumbuhkan minat siswa untuk melakukan penelitian dan riset sejak dini," jujar Lila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com