Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Wilayahnya Dicaplok Salatiga, Kabupaten Semarang Pindahkan Ibu Kota

Kompas.com - 01/02/2016, 22:31 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Kabupaten Semarang, Kusulistyono, mengakui, rencana pemindahan ibu kota Kabupaten Semarang dilandasi wacana bahwa Kota Salatiga ingin mencaplok beberapa wilayahnya.

Kekhawatiran itu kemudian memunculkan inisiatif dari DPRD untuk membuat perda tentang pemindahan ibu kota kabupaten.

Kendati demikian, munculnya inisiatif pembuatan perda pemindahan ibu kota kabupaten tersebut lebih dimaknai sebagai upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Salah satu pertimbangannya karena Salatiga ingin mencaplok beberapa wilayah kami. Namun, secara sosial, ini lebih diutamakan untuk pendekatan pelayanan publik," kata Kusulistyono, Senin (1/2/2016).

Menurut Sulis, panggilan Kusulistyono, ada dua lokasi potensial yang bisa dijadikan ibu kota baru menurut pembahasan internal DPRD.

Kedua calon ibu kota itu adalah Kecamatan Tuntang dan Bawen. Sebab, kedua wilayah itu dinilai secara geografis berada di tengah sehingga pelayanan publik mudah dijangkau dari berbagai pelosok.

"Selain berada di tengah, transportasinya juga mudah sehingga memudahkan masyarakat mengurus administrasi pemerintahan," tambah dia.

Pemindahan ibu kota Kabupaten Semarang dinilai cukup penting sehingga perkantoran terpadu perlu dibuat seperti di daerah lain.

Pasalnya, lokasi Ungaran, yang saat ini menjadi ibu kota, berbatasan langsung dengan Kota Semarang. Selain itu, letak perkantoran sejumlah instansi juga terpencar.

Alhasil, warga di wilayah perbatasan, seperti di Kaliwungu dan Susukan, butuh waktu lebih dari satu jam untuk sampai ke sana.

"Daerah lain kantor pemerintahan berada dalam satu kawasan, baik kantor bupati, DPRD, kejaksaan kepolisian, maupun SKPD sehingga memudahkan dalam koordinasi," ujar Sulis.

"Di tempat kita banyak masyarakat tidak tahu karena lokasi kantor pemerintahan tersembunyi. Kalau tidak diawali, kapan kita akan maju?" lanjut dia.

Pemindahan ibu kota, kata Sulis, setidaknya memberikan dua keuntungan selain pendekatan pelayanan masyarakat.

Pertama, wilayah bekas ibu kota, yakni Ungaran, bisa dikembangkan sebagai kota satelit bagi Kota Semarang.

Kedua, lokasi perkantoran terpadu akan menggerakkan roda perekonomian masyarakat setempat.

"Jadi, raperda pemindahan ibu kota ini sangat penting bagi penataan wilayah. Kalau Ungaran jadi kota satelit, pasti banyak investor yang melirik. Adanya pembukaan lahan baru di lokasi kantor terpadu pun nantinya juga menggerakkan roda perekonomian masyarakat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com