Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditagih Utang Saat Tak Punya Uang, Pria Ini Tikam Adiknya

Kompas.com - 01/02/2016, 20:59 WIB
Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria

Penulis

INDRALAYA, KOMPAS.com - Adi Chandra (29) bapak satu anak warga Kelurahan Timbangan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, ditangkap aparat Polsek Tanjung Raja, Senin (1/2/2016).

Dia ditangkap saat bersembunyi di kediaman mertuanya di Desa Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Adi Chandra menjadi buronan setelah akhir tahun lalu membunuh adik kandungnya Syailendra di Desa Sekonjing, Kecamatan Tanjung Raja.

Di depan penyidik, Adi Chandra mengaku, dia membunuh adiknya karena kesal ditagih utang sebesar Rp 1,7 juta.

Adi menambahkan, saat ditagih dia tidak memiliki uang dan meminta waktu dua hari untuk membayarnya.

Mendengar permintaan itu, Syailendra marah dan sempat akan melempar Adi dengan memnggunakan gelas.

Adi mengaku sudah berusaha menjauh namun karena akhirnya dia mengambil pisau lalu menusuk bagian belakang paha adiknya hingga terluka dan mengeluarkan banyak darah.

“Saya sudah berusaha menghindar dengan menjauh ke belakang rumah, namun entah mengapa tiba-tiba saya khilaf dan mengambil pisaun yang menusuk adik saya di bagian paha,” katanya sambil menunduk.

Syailendra sempat dibawa ke rumah sakit namun karena banyak kehilangan darah, dia akhirnya meninggal dunia.

Usai menusuk adiknya, Adi mengatakan langsung kabur ke Kabupaten Muba untuk bersembunyi di hutan selama sepekan.

Dari Muba, Adi pulang ke rumah mertuanya di Desa Cengal. Di sanalah dia ditangkap satuan reskrim Polsek Tanjung Raja.

“Saya sangat menyesal pak, jika masalah ini sudah selesai saya berjanji akan membesarkan anak adik saya yang merupakan keponakan kesayangan saya,” ujar Adi sambil mengusap air mata. 

Kapolsek Tanjung Raja AKP Herman Rozi mengatakan, jejak Adi Chandra diketahui polisi melacak sinyal telepon selulernya.

“Atas perbuatannya Adi Chandra dijerat pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com