Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juliana Ulaan, Bidan Belia Wakil Gorontalo dalam Ajang Puteri Indonesia 2016

Kompas.com - 31/01/2016, 14:05 WIB
Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com — Bagi Juliana Ulaan, mewakili Provinsi Gorontalo dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2016 adalah tantangan.

Sebab, keikutsertaannya bukan saja membawa nama Gorontalo, melainkan juga membawa misi kemanusiaan dalam bidang kesehatan.

Gadis berusia 21 tahun dengan tinggi badan 169 cm dan berat 45 kg ini selalu terlihat cantik, bahkan sangat memikat saat mengenakan seragam bidannya.

Ana, panggilan akrab Juliana, adalah mahasiswi kebidanan tingkat akhir di Politeknik Kesehatan Gorontalo.  

Dalam tugasnya sebagai mahasiswa kebidanan, ia sudah menyinggahi banyak pelosok desa di Gorontalo untuk menolong banyak persalinan, memotivasi kaum perempuan dan anak-anak untuk hidup sehat dan bahkan menjelaskan arti penting perencanaan dalam berkeluarga.

Bagi Ana, ajang Pemilihan Puteri Indonesia bukan sekadar untuk gagah-gagahan menampilkan kecantikan fisik.

Sebagai anak muda, ia sadar harus membawa nilai-nilai hidup sehat untuk ditawarkan pada kontes Pemilihan Puteri Indonesia.

Baginya, menang atau kalah dalam sebuah kompetisi adalah hal biasa. Namun, kebanggaan untuk berbagi dalam bidang kesehatan adalah yang utama.

"Ibu hamil dan anak-anak masih dibayang-bayangi kematian di Gorontalo, bahkan di Indonesia. Masalah ibu hamil dan anak kurang gizi masih terdengar. Pemerintah sudah optimal melayani kesehatan. Namun, masalah kesehatan selalu ada. Ini tantangan kita bersama," kata Juliana, Minggu (31/1/2016).

Ana tidak asal bicara. Pengalaman di lapangan menghadapi masyarakat membuat dia paham arti penting kesadaran di bidang kesehatan.

Bersama teman-teman sejawatnya, ia sering berkeliling desa membantu menangani persalinan dan melihat langsung kondisi kesehatan mereka.

"Wajah saya sering basah terciprat air ketuban saat menolong persalinan ibu-ibu. Itu biasa bagi teman-teman bidan," kata Ana tertawa.

Kemampuan teknis kebidanan sudah dikuasai Ana melalui proses pendidikan. Ilmu dan pengalaman di lapangan yang didapat akan ia bagikan kepada masyarakat.

"Masalah kesehatan selalu muncul. Ini pekerjaan kemanusiaan yang tidak ada akhirnya. Kesabaran, disiplin, dan empati menghadapi pasien selalu dikedepankan. Saya juga selalu menyelipkan pesan-pesan untuk hidup sehat bagi ibu dan anak," sambung Ana.

Hal lain yang menyentuhnya adalah momen saat ia menolong persalinan dan merawat bayi yang beratnya di bawah normal. Diperlukan penanganan khusus agar bayi bisa tumbuh dan berkembang secara baik.

Bidan berambut lurus ini tidak sekadar mahir dalam melayani persalinan. Ana ternyata juga gemulai dalam menari. Sejumlah tari tradisional Gorontalo dan daerah lain dia kuasai.

Saat menari, ia merasakan ada tambahan energi yang menyertai geraknya. Setiap gerakan dalam iringan musik memberi rasa yang mendalam. Ia sangat menikmati tari. Di sinilah ia menyalurkan kesukaannya.

Juliana Ulaan, gadis cantik berkulit putih ini, adalah anak sulung dari Allan Ulaan dan Olan Harinda. Ia lahir dan besar di Gorontalo, serta mampu berbahasa Inggris dan daerah.

Ana tidak sekadar wakil Gorontalo dalam Pemilihan Puteri Indonesia, tetapi juga duta kemanusiaan di bidang kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com