Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Asal-usul Spanduk Penolakan LGBT di Bandung

Kompas.com - 30/01/2016, 10:40 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Spanduk penolakan LGBT (lesbi, gay, biseksual, dan transjender) yang terpasang di sebuah tembok di Jalan Cijerah-Cigondewah, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, itu menghebohkan setelah menyebar di media sosial.

Awalnya, petugas kecamatan tidak menyadari spanduk tersebut. Mereka baru menyadarinya setelah spanduk itu diberitakan media dan ramai dibicarakan di media sosial.

"Saya hanya mantau Twitter dan di sana tidak ada yang membahas soal spanduk itu. Makanya, saya kaget begitu banyak wartawan datang atau menelepon dan ramai di medsos," ujar Camat Bandung Kulon, Dadan Haeri Gunawan, kepada Kompas.com di kantornya, Jumat (29/1/2016) sore.

Dadan menjelaskan ihwal spanduk tersebut. Beberapa waktu lalu, pihaknya bersama Satpol PP, petugas Dinas Kependudukan, dan kepolisian tengah melakukan sosialisasi kependudukan di Bandung Kulon.

Saat itu, sosialisasi difokuskan kepada para pendatang, khususnya warga yang mengontrak dan tinggal di kos-kosan. Sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), banyak warga di luar Bandung yang tinggal di daerahnya.

Saat sosialisasi ke kos-kosan, rupanya ada beberapa orang dari ormas Islam yang ikut. Mereka memotret kos-kosan dan melihat ada yang kurang pantas.

Ormas Islam ini mengaku resah. Bentuk keresahan mereka dituangkan dalam bentuk spanduk yang intinya menolak kehadiran LGBT di daerahnya.

"Spanduknya sudah dipasang beberapa bulan lalu. Saya pun baru tahu soal spanduk itu setelah ramai dibicarakan orang," tuturnya.

Karena spanduk itu tidak mengantongi izin, akhirnya pihaknya menurunkan spanduk tersebut Kamis sore lalu.

"Sampai sekarang saya belum mendengar keluhan dari PKK maupun petugas RW tentang LGBT ini," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, spanduk penolakan LGBT terpasang di sebuah tembok di Jalan Cijerah-Cigondewah, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/1/2016).

Spanduk tersebut bertuliskan, "Lesbi & Homo Dilarang Masuk ke Wilayah Kami!". Selain seruan bernada tegas, terdapat logo organisasi massa yang ada di Kecamatan Bandung Kulon pada spanduk tersebut.

Seorang pedagang kaki lima yang mangkal di seberang spanduk, Ujang Maulana (25), mengatakan, spanduk itu sudah dipasang sejak beberapa bulan lalu karena beredar isu ada kaum lesbian tinggal di Kelurahan Cigondewah Kaler dan Kelurahan Gempol Sari.

Namun, dia sendiri tidak mengetahui posisi kaum lesbian tersebut. Beredar kabar bahwa kaum lesbian itu berbaur dengan karyawan pabrik tekstil yang didominasi kaum hawa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com