Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Masalah Daging, Purwakarta-Australia Kembangkan Ternak Sapi

Kompas.com - 27/01/2016, 13:13 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Purwakarta bertemu dengan perwakilan peternakan sapi Australia untuk membahas kerja sama pengembangan bibit sapi.

"Untuk mengatasi masalah daging, pengembangan bibit sapi lebih efektif daripada impor daging," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat dihubungi, Rabu (27/1/2016).

Dedi menjelaskan, Purwakarta akan mengimpor bibit sapi. Nantinya, kerja sama yang terjalin tidak sebatas bibit, tetapi juga sistem pemeliharaan kandang hingga cara potong.

"Kami akan mendatangkan sapi bunting. Dengan mengembangkan sendiri kan lebih efektif daripada harus membeli secara terus-menerus dengan impor dagingnya," tuturnya.

Peternakan tersebut, sambung Dedi, berada di wilayah Kecamatan Sukasari. Daerah tersebut dipilih karena aman dari penyakit. Suhu udaranya pun pas untuk pengembangan sapi.

"Kami juga akan bentuk sentra pengembangan sapi. Selain itu, anak-anak, minimal usia SMP dan SMA, akan kami didik untuk beternak sapi," imbuhnya.

Sementara itu, Albert Cordon, perwakilan peternak sapi di Australia, mengaku tertarik dengan niat Purwakarta mengembangkan ternak sapi. Dirinya membaca dari salah satu media mengenai keinginan mengembangkan peternakan sapi tersebut.

"Itulah yang membuat saya datang ke sini," tuturnya.

Albert menambahkan, selain kerja sama dalam bibit sapi, dirinya akan memberikan penyuluhan kepada para peternak mengenai cara memelihara sapi. Sebab, di Australia, sapi dikembangkan dengan baik.

"Misalnya, kandangnya harus nyaman dan bersih karena itu berpengaruh dalam pertumbuhan sapi. Kami akan kirimkan para penyuluh untuk memberikan arahan terhadap peternak dalam mengembangkan sapi (di Purwakarta)," ucapnya.

Dalam kerja sama ini, Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan menyiapkan dana anggaran Rp 15 miliar untuk penyediaan bibit sapi Australia tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com