Dia adalah Berliansyah (8), anak pasangan Alimudin dan Marleni. Bocah ini terpaksa tak bisa bersekolah lantaran kakinya patah tertimpa dinding rumahnya yang roboh.
Saat ini, Berliansyah hanya bisa berbaring di tempat tidur sambil menahan sakit. Kaki kanannya yang patah terlibat dibalut kain.
"Sakit pak, kalau bergerak," kata bocah itu lirih menahan sakit, Senin (25/1/2016).
Menurut Marleni, anaknya itu menangis seharian bukan karena rasa sakit di kakinya namun karena dia tak bisa bersekolah.
"Dia sempat ingin bersekolah dan menangis saat dia tak boleh sekolah dulu karena kakinya yang patah harus dirawat," ujar perempuan itu.
Saat ini Berliansyah bersama ayah dan ibunya harus menumpang di kediaman keluarganya, karena rumahnya ambruk dan harus dibangun kembali.
Sebelumnya diberitakan, 11 rumah ambruk di Desa Lubuk Keliat ambruk setelah diterjang angin puting beliung, Minggu (24/1/2016).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.