Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Evakuasi Pengikut Gafatar, Mempawah Kondusif

Kompas.com - 21/01/2016, 13:59 WIB
PONTIANAK, KOMPAS — Pasca evakuasi pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (20/1/2016), situasi di Mempawah kembali kondusif. Sebelumnya, saat evakuasi, Selasa (19/1/2016), sempat terjadi kerusuhan yang mengakibatkan barak pengikut Gafatar dibakar massa.

Raja Fajar Azansyah, warga Mempawah, Rabu, menuturkan, situasi di Mempawah sudah kondusif. Lokasi masih dijaga aparat keamanan karena masih ada aset milik pengikut Gafatar. Misalnya di Desa Moton, masih ada sejumlah ternak sapi dan sepeda motor yang tidak sempat dibawa saat evakuasi.

Massa hanya memantau di beberapa lokasi bekas permukiman pengikut Gafatar untuk mengantisipasi ada pengikut Gafatar yang kembali ke Mempawah untuk mengambil aset mereka.

Fajar menuturkan, melihat amuk massa, Selasa, ia merasa sedih karena ada anak-anak pengikut Gafatar yang tidak tahu-menahu. Di sisi lain, ada kekhawatiran terhadap kemungkinan ajaran sesat Gafatar. "Meski mereka bilang mantan Gafatar, tetapi kami khawatir masih ada sisa ajaran Gafatar dalam pikiran mereka," ujar Fajar.

Ajun Komisaris Besar Arianto, Kepala Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, menuturkan, situasi di Mempawah sudah kondusif. Polisi menjaga aset anggota Gafatar yang masih tertinggal.

"Kami imbau masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis," katanya.

Proses evakuasi anggota Gafatar di kabupaten lain juga sudah berlangsung. Di Kabupaten Sintang, ada sembilan keluarga dievakuasi, Selasa, ke Balai Latihan Kerja Sintang. Di Kabupaten Ketapang, ada 67 keluarga yang sementara waktu dievakuasi ke kantor Kepolisian Sektor Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.

Ria Norsan, Bupati Mempawah, menuturkan, pemerintah sedang mengupayakan untuk memulangkan pengikut Gafatar ke Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah. Pemerintah sedang menyiapkan kapal TNI Angkatan Laut untuk mengangkut mereka ke daerah masing-masing demi keselamatan mereka.

Terkait aset-aset pengikut Gafatar yang masih tertinggal, pemerintah akan mengupayakan untuk memberi ganti rugi. Namun, untuk saat ini yang diprioritaskan adalah keselamatan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com