Berdasarkan catatan polisi, kejadian itu bermula saat Rohmi, istri Pagimin, sekitar pukul 01.45 wib terbangun karena mendengar suara gaduh.
Ia kemudian keluar dari kamar untuk memeriksa asal suara gaduh tersebut. Namun, tiba-tiba Rohmi diebkuk lalu mulutnya diplester dengan menggunakan lakban oleh kawanan perampok yang sudah masuk kerumahnya.
Kedua tangan dan kaki Rohmi juga diikat menggunakan tali sepatu. Tak berselang lama, Pagimin terbangun dan mengalami nasib yang sama.
Pasangan suami istri yang sudah lanjut usia tersebut lantas dipukuli sebelum disekap di dalam kamar mereka.
"Bapak dan ibu mertua saya dipukuli sampai mukanya memar. Sekarang dirawat di rumah sakit DKT Salatiga," kata Rumain (54), menantu korban.
Setelah melumpuhkan kedua korbannya, para pelaku kemudian mengobrak-abrik lemari dan menggondol perhiasan seberat 55 gram dan uang tunai Rp 65 juta.
Para pelaku yang diduga lebih dari tiga orang tersebut diperkirakan kabur menggunakan sepeda motor ke arah Tuntang.
"Setelah mereka kabur, mertua saya baru bisa lepas dan minta tolong pada tetangga, Pak Saeri," tambah Rumain.
Rumah korban yang juga menjadi lokasi tempat usaha penggilingan padi tersebut memang terletak agak jauh dari para tetangga.
Kedua korban kemudian dibawa ke Puskesmas Bringin dan dirujuk ke RS DKT Salatiga. Kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh Polsek Tuntang.
Kapolsek Tuntang AKP Edy Suharyanto memimpin langsung olah tempat kejadian perkara, polisi baru memeriksa saksi karena korban masih dirawaty di rumah sakit.
"Sementara kerugian yang sudah kita ketahui sebesar Rp 65 juta dan perhiasan," kata Kapolsek.
Polisi menduga pelaku sudah mengetahui seluk beluk lokasi dan letak kediaman korban. Sebab, tak banyak yang tahu sepasang kakek dan nenek tersebut memiliki cukup banyak uang dan perhiasan.
"Sepintas melihat lokasinya, orang tidak menyangka di sini korban menyimpan banyak uang. Bisa jadi pelakunya sudah paham kondisinya," pungkas Kapolsek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.