Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: PT DI Harus Produksi Pesawat Komersial

Kompas.com - 20/01/2016, 21:00 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi kiprah PT Dirgantara Indonesia (DI) selama 40 tahun dalam bisnis pesawat terbang. Walaupun dalam perjalanannya, menemukan banyak tantangan.

“Walau banyak tantangan, tapi masih bisa berjalan. Banyak kemungkinan masih bisa berjalan (ke depannya) selama hal bisnis diperhatikan,” ujar Jusuf Kalla dalam kunjungan kerjanya ke PT DI Bandung, Rabu (20/1/2016).

Hal bisnis yang dimaksud, adalah sistem teknologi, maintenance, layanan purnajual dan fokus. Termasuk masalah efisiensi dan kecepatan produksi harus diperhatikan.

Kalla menambahkan, pemerintah memiliki prinsip memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.

Namun, jumlah pesawat terbang yang dibeli pemerintah sangat sedikit, itupun sebagian besar adalah kebutuhan TNI.

Selain itu, pesawat yang digunakan pemerintah umumnya memiliki jam terbang pendek. Berbeda dengan pesawat terbang komersil.

“Pesawat untuk kebutuhan TNI pun tidak terlalu besar. Komersil yang paling besar,” imbuhnya.

Untuk mendapat pasar yang signifikan, tentunya PT DI harus masuk ke ranah komersil. Untuk itu, PT DI harus memperbaiki beberapa hal.

“Fokus, perbaiki sistem aftersales. Baru bisa masuk ke komersil,” Kalla menjelaskan.

PT DI merupakan perusahaan kedua yang disambangi Kalla dalam kunjungan kerjanya di Bandung hari ini.

Setelah tiba di PT DI dan menggelar rapat tertutup, Kalla berkeliling melihat proses produksi CN 235 dan NC 212i yang merupakan pesanan Filipina.

Kunjungan kerja ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan N219, pesawat terbang komersil produksi PT DI.

Saat ini N219 sedang memasuki tahapan sertifikasi kelaikan udara dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com