Selain merusak ratusan rumah warga, gempa itu juga menyebabkan dua gedung sekolah rusak parah yakni SD Alhilal dan sebuah taman kanak-kanak.
Kepala BPBD Provinsi Maluku Farida Salampessy kepada wartawan di Ambon, Rabu (20/1/2016) mengatakan, pihaknya bersama tim dari BNPB telah melakukan pendataan langsung di lokasi bencana.
“Total rumah warga yang rusak sesuai pendataan itu berjumlah 140 rumah. Dari jumlah itu 24 mengalami rusak berat, 23 rusak sedang dan 93 lainnya rusak ringan,” kata Farida.
Selain itu, gempa juga merusak sebuah masjid dan ruang tunggu dermaga di pelabuhan Ambalau juga rusak parah.
”Kondisi sekolah dan ruang tunggu pelabuhan rusak parah dan nyaris ambruk,” katanya.
Untuk korban jiwa, satu orang dinyatakan meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.
Selain itu ratusan pengungsi masih berada di tenda-tenda darurat setelah kediaman mereka rusak.
“Jumlah pengungsi yang tercatat itu ada 460 jiwa tersebar di dua lokasi pengungsian,” tambah Farida.
Menurutnya selain bantuan tanggap dadurat dari pemerintah Kabupaten Buru Selatan, Pemprov Maluku juga menyalurkan bantuan berupa 2,5 ton beras, terpal, obat-obatan, peralatan mandi, matras dan sejumlah kebutuhan lain.
“Kemarin kita juga datangkan lima dokter dari Ambon untuk memberikan pengobatan gratis kepada warga dan pengungsi di sana,”ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.