Akibatnya, 52 rumah porak poranda dan pohon-pohon tumbang. Sebagian warga pun terpaksa mengungsi di rumah sanak keluarga karena rumah tidak bisa ditempati lagi.
Warga setempat, Lukman Hakin, mengaku menyaksikan putih beliung datang beberapa saat setelah hujan deras mengguyur sekitar permukiman warga.
"Saat itu hujan masih deras. Angin kencang memutar, mengarah ke permukiman penduduk. Kami ketakutan," ujar Lukman.
Lukman mengatakan, di rumahnya di Dusun Sojomerto Kidul, Desa Sidomulyo, Kecamatan Salaman, ia tinggal bersama istri dan empat anaknya. Mereka langsung keluar rumah menyelamatkan diri.
"Angin merusak atap rumah, genteng-genteng bertebangan. Kami beruntung tidak ada yang terluka," ujarnya.
Akibat genteng rusak, keluarga Lukman terpaksa harus mengungsi terlebih dahulu di rumah kerabatnya di Kecamatan Tempuran.
"Rumah saya sebelumnya sempat rusak karena peristiwa yang sama pada Jumat (15/1/2016). Namun, angin yang menerjang rumah waktu itu kekuatannya kecil," ungkapnya.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Didik Wahyu Nugroho menjelaskan, angin puting beliung melanda beberapa titik di Kabupaten Magelang.
Di Dusun Sojomerto, misalnya, terdapat 24 rumah warga rusak, sementara di Dusun Drojogan dan Desa Sidomulyo, 15 rumah rusak. Adapun di Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, terdapat 13 rumah yang rusak.
"Warga dan relawan akan menggelar kerja bakti, Rabu pagi," kata Didik. (K11-11)"Saat itu hujan masih deras. Angin kencang memutar, mengarah ke permukiman penduduk. Kami ketakutan," ujar Lukman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.