Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Menghina Mantan Bupati, Wali Kota Kendari Diperiksa Polisi

Kompas.com - 19/01/2016, 19:46 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Wali Kota Kendari, Asrun menjalani pemeriksaan di ruangan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (19/1/2016).

Asrun menjalani pemeriksaaan selama dua jam, terkait kasus dugaan pencemaran nama baik mantan Bupati Kendari, Abunawas.

Asrun memenuhi panggilan Polda Sultra setelah sebelumnya menerima dua kali surat pemanggilan.

Sebelumnya, Polda Sultra menerima laporan Masyhur Masie Abunawas, putra mantan Bupati Kendari.

Kasubid PPID Polda Sultra, Kompol Dolfie Kumaseh mengatakan, beberapa bulan lalu Masie melaporkan Asrun karena dituding menghina ayahnya dalam sebuah wawancara dengan media massa.

“Penyidik harus melengkapi semua, artinya setelah itu meminta keterangan saksi ahli karena sudah ada enam saksi yang di BAP. Berarti, masih ada saksi yang harus dipenuhi penyidik, yaitu saksi ahli bahasa dan saksi ahli pidana,” kata Dolfie, Selasa (20/1/2016).

Usai menjalani pemeriksaan, Asrun membenarkan kehadirannya di Mapolda Sultra untuk menjalani pemeriksaan terkait laporan dugaan penghinaan yang dilakukannya.

“Sudah selesai yah, sudah tidak ada masalah yang katanya saya lakukan penghinaan, saya pikir kita selalu terbuka untuk masalah ini. Jadi saya kira ini sudah selesai, kan beliau (Masyhur Masie Abunawas) ini saya punya kakak juga. Jadi kalau dipanggil saya harus datang, itukan salah satu contoh taat hukum,” ujarnya.

Kasus ini berawal saat Asrun akan mengganti nama Rumah Sakit Umum (RSU) Abunawas  menjadi Rumah Sakit Kota Kendari.

Namun, rencana itu diprotes keluarga besar Abunawas hingga melakukan aksi besar-besaran di kantor DPRD Kendari pada Oktober tahun lalu.

Masyhur Masie Abunawas yang juga pernah menjabat Wali Kota Kendari, melaporkan Asrun karena tidak terima dengan pernyataan yang menyamakan Abunawas dengan tokoh dongeng 1001 malam.

"Kami punya bukti rekaman dan kliping koran soal pernyataan Asrun yang menyatakan orangtua kami, Abunawas, memiliki karakter lihai, licin dan suka menipu. Keluarga besar saya tidak terima pernyataan itu," kata Masie.

"Bahkan tidak ada permintaan maaf dari pihak Asrun atas penghinaan itu, jadi kita simpulkan laporan ke polisi saja," tutur Masie saat ditemui di kediamannya.

Masyhur Masie Abunawas meminta polisi untuk mengusut tuntas laporannya, karena hal itu menyangkut nama baik orangtua dan keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com