Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulitnya Jasad Terduga Teroris Dimakamkan di Kampung Halamannya

Kompas.com - 18/01/2016, 13:22 WIB
TEGAL, KOMPAS.com — Keluarga Dian Juni Kurniadi (25), terduga teroris yang tewas akibat bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, berharap, jenazah Dian dapat dimakamkan di kampung halamannya di Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, Tegal, Jawa Tengah.

Namun, hingga Minggu (17/1/2016) sore, rumah Sutopo, orangtua Dian, di Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, masih tertutup rapat.

Padahal, menurut informasi warga, kedua orangtua Dian sudah kembali dari Jakarta dan ada di rumahnya. Namun, keduanya enggan bertemu dengan siapa pun, termasuk para tetangga.

"Mereka sudah berada di rumahnya sejak (Minggu) sore. Namun, setelah sampai rumah, mereka langsung masuk dan menutup rumahnya rapat-rapat," ujar tetangga Sutopo yang enggan jika namanya disebut.

Menurut sepupu Dian, Evi (30), pihak keluarga, termasuk kedua orangtua Dian, meminta agar jenazah sang anak dipulangkan ke Tegal.

"Keluarga Dian berharap, jenazahnya bisa dipulangkan ke Tegal," ujar Evi.

Kendati demikian, keluarga belum mengetahui apakah harapan untuk memulangkan jenazah Dian ke Tegal bisa terlaksana.

Evi juga menyebut, kepulangan jenazah Dian ke Tegal belum bisa dipastikan karena masih diperlukan untuk identifikasi dan keperluan penyelidikan di RS Polri, Jakarta.

Evi berharap, warga di Desa Pegirikan, Kecamatan Talang, bisa menerima jenazah Dian untuk dimakamkan di kampungnya.

"Selama tinggal di sini kan Dian orang yang baik, meskipun diketahui terlibat aksi teroris," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RT 27 RW 07 Desa Pegirikan, Karso, berjanji akan berupaya untuk meyakinkan warga desa agar jenazah Dian bisa dimakamkan di kampung halamannya.

"Pihak perwakilan keluarga juga sudah menyampaikan soal itu, dan saya sebagai ketua RT di sini akan mengupayakan dan meyakinkan warga di sini mau menerima kepulangan jenazah," ujar Karso.

Menurut dia, selama hidup bermasyarakat di desanya, Dian dikenal sebagai seorang anak yang baik.

"Dia dan kedua orangtuanya memang berasal dari sini. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika nanti jenazah Dian dimakamkan di sini," ungkapnya.

Menurut Paman Dian, Kusnoto (50), Dian selama ini dikenal baik dan jarang bermasalah.

Setelah merantau, Dian pernah beberapa kali pulang ke Tegal. Namun, saat pulang kampung, Dian lebih memilih diam di rumah ketimbang bertemu teman dan tetangganya. Kusnoto tidak menyangka, Dian terlibat dalam sebuah jaringan teroris.

Penolakan tak hanya dilakukan terhadap jenazah Dian. warga Desa Kedungwungu Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, juga menolak jenazah Ahmad Muhazan (Azan), pelaku teror di Thamrin, untuk dimakamkan di desa itu.

Spanduk bertuliskan penolakan jenazah teroris terpasang di sejumlah tempat di Desa Kedungwungu dan sekitarnya.

"Kami warga di sini sangat toleran, tidak bersifat radikal, apalagi sampai membunuh. Yang dilakukan oleh Azan sudah mencemari Islam," kata tokoh masyarakat Desa Kedungwungu, Nasrullah, Minggu (17/1/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com