Sebelumnya, seluruh barang bukti yang ditemukan diamankan di di Markas Brimob Poso untuk diurai dan kemudian digelar di ruang identifikasi Mapolres Poso, Sabtu (16/1/2016).
Barang bukti yang digelar adalah 11 buah bom rakitan dengan casing pipa paralon 5 inchi yang sudah terurai, masing-masing disertai dengan sejumlah material berupa bubuk, paku dan kepingan rantai sepeda motor.
Selain bom rakitan, dari lokasi TKP, polisi juga menemukan gergaji kecil serta tas pinggang yang diduga dipakai korban tewas kerena terdapat lubang bekas tembakan peluru.
Wakapolda Sulawesi Tengah Kombes Pol Leo Bona Lubis selaku Kepala Operasi Tinombala 2016 mengatakan, seluruh barang bukti yang digelar tersebut adalah temuan polisi pasca terjadinya kontak senjata di Desa Tounca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.
Menurut dia, dari 11 buah bom rakitan yang aktif, dua bom di antaranya telah diledakkan oleh kelompok Santoso saat terjadi kontak. Sisanya diamankan di sekitar lokasi kontak.
"Jadi barang bukti bom yang ditemukan berjumlah 11 buah, dua di antaranya merupakan sisa kepingan yang telah meledak di lokasi saat terjadi kontak yang menyebabkan satu orang dari kelompok Santoso tewas," ungkap Leo saat menggelar jumpa pers di Mapolres Poso.
Leo mengakui bahwa korban tewas dalam peristiwa kontak tersebut diduga sebagai salah satu dari anggota jaringan kelompok Santoso. Jenazah korban, lanjutnya, sudah tiba dan disemayamkan di RSU Bhayangkara Polda Sulteng sebelum proses autopsi dan tes DNA dilakukan.
"Untuk sementara, kami masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil tes DNA. Kalau secara fisik dari luar, korban bukan warga asing. Dia orang lokal," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.