Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria yang Diringkus di Tegal Jarang Bergaul, tetapi Sering Dapat Tamu

Kompas.com - 15/01/2016, 23:05 WIB
TEGAL, KOMPAS.com - Ali Mahmud, satu di antara lima orang yang digerebek tim Densus 88 di Tegal, Jawa Tengah, sudah tinggal di tersebut selama 10 tahun.

Muktar (42), seorang perangkat Desa Langgen, Kecamatan Talang, Tegal, menuturkan, Ali Mahmudin adalah buruh pembuatan komponen kapal.

"Pak Ali Mahmudin sudah lama tinggal di rumah itu sekitar 10 tahun yang lalu. Dia seorang buruh logam yang membuat komponen kapal," ujar Muktar, Jumat (15/1/2016).

Meski demikian, dalam beberapa bulan terakhir ini Ali Mahmud sering terlihat berada di rumah.

Penyebabnya, usaha pembuatan komponen kapal sepi order lantaran kurs rupiah terhadap dollar AS tengah terpuruk.

Menurut dia, Ali yang bertinggi badan sekitar 160 cm itu jarang bergaul dengan warga setempat.

Hanya saja, beberapa waktu lalu kediaman Ali kerap didatangi tamu-tamunya yang menggunakan mobil dan kendaraan dari luar Kota Tegal.

"Selama lebih kurang 10 tahun menempati rumah itu, dia jarang kumpul dengan warga sini. Karena memang aslinya dari Pemalang," tambah Muktar.

Ali, lanjut Muktar, sering kedatangan tamu yang menggunakan mobil atau sepeda motor dari luar kota.

"Dan juga penampilan tamunya juga tidak biasa-biasa saja, karena mengenakan baju bagus dan selalu memakai tas ransel besar," kata Muktar.

Nasrullah, yang juga perangkat Desa Langgen, mengatakan beberapa kali melihat Ali bersama para tamunya berjalan-jalan pada pagi buta menuju tanggul sembari membawa sebuah benda berlaras panjang.

Namun, Nasrullah tidak berani memastikan apakah benda berlaras panjang tersebut senjata api, senapan angin, atau benda lainnya.

"Dia (Ali) kalau pagi biasanya lari-lari keliling kampung sini. Tapi kalau ada temannya (tamu) pasti selalu ke tanggul (sungai). Bahkan saya pernah melihat tamunya itu membawa laras panjang, tapi saya tidak tahu itu senjata betulan atau hanya senapan angin," kata Nasrullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com