Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Mencuri Baju Bekas, Seorang Remaja Putri Diarak Telanjang

Kompas.com - 14/01/2016, 05:19 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SRAGEN, KOMPAS.com - Seorang remaja putri di Sragen, berinisial RS (14), hanya bisa menangis setelah ditelanjangi tetangganya lalu diarak keliling kampung.

Perbuatan itu dilakukan oleh S (52) dan WL (37) yang menuduh R mencuri pakaian bekas dan sandal mereka. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (10/1/2016) yang lalu.

Dari keterangan anggota keluarga R, pada hari itu S dan WL mendatangi rumah RS untuk meminta pertanggungjawaban karena menduga R sudah mencuri pakaian bekas dan sandal milik pasangan suami isteri tersebut.

Sesampainya di rumah RS, pasangan suami isteri tersebut bertemu K, ibu angkat R. S dan WL langsung mencaci maki K dan menyebutnya tidak becus mengurus anak.

"Pak S langsung memarahi saya dan mengancam saya kalau mau membela R saya dianggap bela maling," kata K, Rabu (13/1/2016).

Setelah puas memaki maki, S dan WL menarik R keluar rumah dan menelanjangi remaja puteri tersebut di hadapan para tetangga.

Pakaian bekas yang diduga hasil curian, dikalungkan di leher RS dan kemudian RS dipaksa untuk berjalan keliling kampung.

R hanya bisa menangis karena ketakutan. Warga sekitar melihat kejadian tersebut hanya terdiam.

"Orangtua saya orang gak tahu, orang bodho, jadi takut diancam sama S itu. R ditelanjangi di depan bapak saya ini," kata Par, kakak angkat RS.

Par menambahkan, peristiwa tersebut membuat adiknya trauma dan sejak kejadian itu hanya mengurung diri di rumah.

"Sudah beberapa hari ini tidak mau sekolah, malu sama teman-temannya," katanya.

Pariyono pun mengaku belum menerima ajakan mediasi dari perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat terkait kasus tersebut.

"Saya belum mengiyakan, mau damai atau tidak,"katanya.

RS juga dikabarkan pernah mencoba bunuh diri dengan menyatat pergelangan tangannya. Pihak keluarga dapat segera mencegah aksi RS tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com